"Kenapa?" Alifia heran melihat Alvin keluar lagi dari kamarnya, bahkan di tangannya pun masih terdapat harper yang isinya cemilan.
"Tidak apa- apa. Temani aku, Fi," pinta Alvin.
Dahi Alifia mengerut tidak paham dengan maksud Alvin. Bagaimana dengan cemilan Arsyid itu? Tidakkah lebih baik kalau dia menyimpannya lebih dulu atau memberikannya kepada Arsyid alih- alih membawanya lagi.
"Tapi, itu …." Kalimat Alifia tergantung saat Alvin menraik lengannya untuk pergi dari sana. kebinugannya bertambah ketika di lihatnya ekspresi wajah Alvin yang tampak berbeda.
Tanpa mengatakan apa pun, Alvin membawa Alifia kembali pergi dari sana. entah kenapa, hatinya sakit, teriris perih melihat hal itu padahal sudah biasa bagi Arsyid memeluk Seira, selayaknya dia memeluk gadis itu. Bahkan di dalam lift pun Alvin hanya diam, wajahnya datar yang terbaca jelas oleh Alifia membuat gadis itu urung untuk kembali bertanya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください