webnovel

S2| 146. Memupuk Harapan

“Kau salah, Julian. Aku sangat gembira bisa tinggal bersamamu dan juga sangat bahagia masuk ke rumah ini sebagai istrimu. Ini seperti mimpi indah yang menjadi kenyataan. Tapi ...,” ucap Mia sebelum mengubah senyumnya menjadi kecut, “kita tidak mungkin tertawa dan menari-nari, bukan?”

“Itulah maksudku. Aku sudah gagal memastikan keamanan pernikahan kita. Jika saja Papa masih hidup, kebahagiaan kita pasti akan sempurna,” sesal Julian dengan raut kusut.

Tak ingin sang suami terus memikul beban, sang wanita pun menyentak ringan tangan yang menggenggamnya. “Sadarlah, Julian. Ini bukan kesalahanmu,” ujarnya lembut. “Kita tidak bisa melawan takdir. Jadi, singkirkan penyesalanmu. Jangan membuat Papa tidak tenang di atas sana.”

Dari bawah kerut alisnya, sang pria melukiskan kekecewaan. “Tapi, aku sangat ingin membuat istriku bahagia,” tuturnya lirih.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください