Setelah menelan ludah, Sebastian langsung meruncingkan telunjuk ke arah hidangan. “Aku lupa. Ada sesuatu yang harus kubicarakan dengan Amber. Jadi, permisi. Kita berbincang lagi di lain waktu,” ucapnya tergesa-gesa.
Tanpa menunggu tanggapan, pria itu pergi ke arah wanita yang disebut. Perubahan sikap itu sukses membuat Max menaikkan alis. “Apa yang salah dengannya?”
Belum sempat si tuan rumah menemukan jawaban, perhatiannya teralihkan oleh tamu yang menghampiri. Kecurigaan terhadap kepanikan Sebastian seketika memudar.
“Selamat malam, Tuan Evans, dan selamat ulang tahun, Nyonya Evans,” sapa sang tamu dengan senyum lebar.
“Terima kasih, Rose. Aku sungguh tidak menyangka kau bisa hadir. Bukankah kau bilang kau sudah mulai bekerja?” ucap Gabriella hangat.
“Memang benar. Tapi saya beruntung karena majikan yang baru juga baik hati. Dia bahkan mau ikut ke acara ini,” terang sang gadis sontak membuat si penanya mengerutkan alis.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください