Awalnya Rangga memiliki niat untuk mendatangi Mang Asep sore itu juga dan melakukan penggalian hari itu, sebab ia tahu Caroline tidak bisa menunggu lebih lama. Namun nyatanya keadaan berucap lain, hujan deras di iringi kilatan petir terjadi hari itu, memang cuaca dan alam adalah hal yang tidak bisa di perkirakan. Hingga akhirnya Rangga memutuskan untuk menunda dan menunggu hingga besok pagi, ia pun meminta sebuah pengertian dari Caroline yang akhirnya mau tidak mau menyetujui hal tersebut.
Kini semua terdiam di ruang tengah, tidak ada perbincangan yang serius di antara mereka. Leo masih fokus pada laptop miliknya di mana rekaman-rekaman itu tersimpan dengan aman, Azzam duduk sambil membalas pesan-pesan yang di kirim dari Likha, sedangkan Andrea terdiam menatapi jendela, melihat air hujan yang turun dengan deras bagaikan air yang di tumpahkan dari langit.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください