Dengan sangat hati-hati, Pandu membimbing Tristant, berjalan ke arah tempat tidur. Cowok itu merasa iba melihat kondisi Tristant yang semakin terlihat lemah, setelah keluar dari kamar mandi.
Sesampainya di tempat tidur, Tristant naik ke atasnya, lalu berbaring sambil memeluk guling. Remaja itu terlihat kelelahan setelah berjuang dengan susah payah, mengeluarkan sesuatu yang membuat perut dan mulutnya mual. Anehnya, sudah berkali-kali mencoba memuntahkan nya, tapi tidak ada sesuatu yang keluar dari dalam mulutnya.
"Muntahnya banyak?" Tanya Aden setelah Pandu duduk di depannya.
"Nggak muntah dia," jawab Pandu sambil menarik selimut tebal, lalu ia gunakan untuk menutupi tubuh Tristant, sampai di bagian leher. Hanya kepalanya saja yang terlihat.
"Kayaknya tadi muntah-muntah, kok."
"Iya tapi nggak ada yang keluar," jelas Pandu yang ditanggapi dengan anggukkan kepala oleh Aden sambil menatapnya kasian.
"Masih pusing, Trist?" Tanya Aden kemudian.
"Dikit, kak."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください