webnovel

bab2. tuan dito dan sisco

Pagi ini kujalani dengan tenang pasal nya pagi mengajak ku nanti untuk pergi keluar.

Dimulai dari membersihkan kamar sehingga membersihkan diri sendiri sudah ku lakukan 20 menit. Sampai akhirnya ketika keluar 2 pelayanan yang membersihkan kamarku ketika aku ingin turun ke bawah.

Ya, memang hari ini sangat pagi sekali ia bangun. Dan orang rumah masih bersiap-siap pergi ke kantor. Sedangkan dirinya sudah mengabsen terlebih dahulu untuk tidak masuk kerja.

Langkah kaki ini mengarah dapur tentunya. Melihat sudah ada beberapa orang yang bertugas untuk memasak makanan keluarga ini.

"pagi, mbo." Ucapku yang membantu yang lain nya.

"pagi juga nona. Kali ini kau bangun seperti biasanya bahkan kau belum berangkat. Apakah nona sakit ..?" ucap kepala pelayan disini.

"bukan sakit tapi aku di ajak papah untuk keluar nanti siang. Katanya sangat penting" ucap ku kepada kepala pelayan tersebut.

"tuan baskara berkata seperti itu dan mengajak nona keluar untuk yang pertama kali nya, bukan ..?"

"ya" ucap ku yang sambil mengganguk.

Tidak terasa semuanya sudah selesai. Begitu dengan semua menu masakan sudah selesai di masak.

Dan aku pun langsung menuju meja makan yang sudah ada semuanya kecuali ka Milano dan pria itu.

Yang membuatku berpikir sepertinya ia sudah pulang.

Dengan begitu makan pagi pun dimulai dari mamah yang menghidangkan nasi terlebih dahulu kepada papah dan yang lainnya pun sudah sibuk mengambil menu makanan mereka.

Aku hanya bisa melihat mereka dengan senyuman miring yang tertampilkan. Dan mulai menguatkan diri sendiri.

Makan pagi yang ada di depan ku membuatku tidak berselera dan mulai memundur kan diri diam-diam. Ketika ia sudah keluar dari meja makan. Dita hanya bisa berjalan menuju halaman belakang yang dulu ia rawat sampai halaman tersebut penuh tertata rapih bunga yang ia tanami.

Dan ia juga mulai menyirami tanaman itu. Sangat senang baginya jika tanaman nya terawat dengan rapih. Dan tidak lama kemudian papah nya menyusul dirinya untuk berbicara kepada nya.

"kenapa tadi tidak makan..?" ucap papah yang membuat ku tersenyum.

"nanti aku pasti akan makan dengan papah. Jadi buat apa aku makan banyak dari rumah..?"ucap ku yang masih sibuk dengan menyirami tanaman ku.

"tapi setidak nya makan sedikit." Ucap papah yang membuatku mengangguk kan kepalaku.

Dan papah pun meninggalkan ku sendiri.

Aku hanya bisa menatap tanaman itu dengan tatapan kosong. Sampai akhirnya aku pun menyimpan pelaratan tersebut ke tempatnya.

Ketika aku masuk aku melihat ka yemima sudah keluar dengan membawa mobilnya sedangkan rihana sedang menunggu tunangan nya menjemputnya. Ya, pria kemarin malam sisco.

Aku yang juga memperhatikan rihana samapai akhirnya sisco datang dengan membawa mobil nya dan menyapaku. Sedangkan aku hanya diam saja sedangkan sedari tadi rihana sudah memantau gerakan ku, yang hanya bisa membuatku diam saja.

Ketika semua nya sudah tidak ada di rumah ia pun masuk kedalam kamar nya. Di jalan ku hanya bisa diam saja.

Masuk kedalam kamar dan mengeluarkan sebuah kotak yang berukuran besar. Di dalam sana terdapat beberapa surat dan juga beberapa foto. dita mulai mengeluarkan semua foto tersebut dengan pelan-pelan.

Ia tahu sangat salah jika masih menyimpan semuanya ini. namun ini yang tertinggal hanya kenangan saja tidak ada sama sekali perasaan.

Memengang foto, di mana foto itu terdapat di belakang sekolah ketika mereka masih sekolah menengah pertama yang berpose sisco mencubit pipi dita dengan gemas.

Beberapa surat ia kumpulkan dan tidak lupa ia hanya menyimpan beberapa foto yang menandakan bahwa mereka pernah berteman.

Menutup kotak tersebut dan menyimpan kembali kedalam lemari nya.

Membawa surat itu untuk di baca ulang. Membuka surat itu dan membaca satu-persatu. Dan memang mereka sempat bertukar kabar melalui surat di karenakan sisco harus bersekolah di luar negri untuk 5 tahun.

Sampai akhirnya ia sendiri mendapatkan surat dimana sisco menemukan pengganti dirinya di luar negri dan meminta kepada dita untuk melupakan nya.

Dan tentunya membuatnya sedikit menangis dan tidak percaya lagi dengan cinta. Apalagi kembali membangun hubungan asmara dengan pria mana pun.

Pada saat rihana balik ke Indonesia di karena kan berlibur panjang di luar negri membuatnya harus kembali menerima kenyataan bahwa ternyata perempuan yang di maksud oleh sisco adalah rihana.

Yang membuatku tidak mengerti adalah sisco tahu dengan anggota keluarga nya. Namun kenapa malah harus rihana perempuan yang dimaksud oleh sisco.

Maka sampai sekarang ia hanya bisa menimpalkan kekesalan nya kepada sisco secara tidak langsung.

Sampai akhirnya suara bunyi ketukan pintu kamarku berbunyi membuatku terburu-buru menyembunyikan surat-surat itu. Sampai tidak sadar bahwa satu kertas surat terjatuh kebawah lantai.

Kemudian dengan cepat aku pun membuka pintu tersebut.

"ya, ada apa..?" ucap ku. teryata yang mengetuk pintu ku adalah pekerja rumah.

"maaf, nona. Anda telah di tunggu tuan." Ucapnya yang membuatku tersentak dan melihat jam tangan ku. teryata sudah pukul 10 lewat. Pantas saja sudah ditunggu.

"baik, katakan kepada papa aku akan siap 10 menit" ucapku yang langsung menutup pintu.

Ya kini dengan cepat aku membersihkan tubuhku lalu memilih pakaian yang pantas. Sebab kata papah ini adalah hal yang sangat penting.

Memilih dress Qipao yang sedikit kelonggaran untuk tidak terlalu memamerkan lekukan tubuhnya.

Setelah selesai ia pun langsung merapihkan sedikit tata letak rambutnya dan memoles kan wajah nya dengan make-up secara tipis-tipis,

Setelah selesai ia pun langsung keluar dari kamar nya sambil memegang tas menuju tangga dengan pean-pelan sampai akhirnya ia sampai ruang tamu lantai bawah. Papah sudah menunggu nya ternyata.

Menilai dan memandang dandanan dita kemudian pergi melangkah terlebih dahulu.

Dengan begitu benar akan perkataan papah siang ini kami berdua keluar. Bahkan papah mengunakan pakaian formalnya. Sangat membuatku yakin. Ada sesuatu yang terjadi. Bahkan firasat hati pun menjadi gelisah.

Di perjalan dalam mobil kami berdua hanya diam saja. Sampai akhirnya suara papah keluar.

"Kita akan bertemu dengan investor siang ini. Dan sekalian kita akan makan siang bersama nya. Jadi kamu harus sopan sedikit. Jangan buat papah malu. Apalagi papah sangat membutuhkan dana ini." ucap papah sambil menyetir.

Aku hanya diam dan mendengar permintaan nya. Dengan cara menggangguk kan kepala menandakan bahwa aku mengerti dan mulai menjaga keamanan perilaku ku.

Sampai akhinya kendaraan mereka sampai di sebuah restoran lama. Namun, banyak sekali pengunjungnya.

Kami berdua turun dari mobil dan masuk kedalam restoran tersebut. Dengan menyebut nama seseorang yang mau bertemu dengan papah kepala penjaga disana. Mulai di tunjuk di mana letak meja yang di pesan tersebut.

Ternyata sosok yang di bilang papah sudah terlebih dahulu datang bahkan menunggu kami.

Aku yang mulai berjalan di belakang papah dan sedikit merapihkan pakaian ku membuatku tidak melihat ke depan sampai akhirnya aku pun tertabrak dengan punggung papah yang membuatku mengadahkan kepalaku dan melihat sosok yang ada di depan ku saat ini.

Bagaimana bisa pria itu lagi yang di temui papa. Apalagi tadi papa bilang Akan bertemu dengan investor yang hendak memberikan suntikan investasi kepada papa. Tapi, mengapa sisco.

Apakah tadi pagi pria itu menyapa ku hanya untuk memperingati ku atau bagaimana sebenarnya.

"Maaf, tuan ditto harus membuat anda menunggu terlebih dahulu." Ucap papa yang mulai saling berjabatan dengan pria yang di depan tersebut.

Papa yang sudah mengambil posisi duduk sedangkan aku masih saja berdiri di belakang papa dan masih melihat pria itu.

"Apakah anda masih mau berdiri." Ucap pria itu kepada ku. Dan membuat papa menarik tangan ku dan menyuruh ku untuk duduk di samping nya.

"Maaf tuan jika anak saya seperti itu." Ucap papa yang menampilkan senyuman nya sedangkan lawan bicara nya itu tidak ramah atau tidak memberikan sekali senyuman nya itu.

Jika bisa di bilang pria itu sangat berbeda dengan pria yang bernama sisco. Seperti nya hanya rupanya saja yang mirip.

Tetapi aku masih penasaran bisa saja sisco berpura-pura seperti itu agar aku bisa bertemu dengan nya. Atau papa sudah bekerja bersama dengan pria itu.

Dan ketika sedang membicarakan soal pekerjaan atau tentang laporan kerja mereka membuat ku mengantuk dan merasa tidak kuat lagi. Aku pun langsung pergi ke kamar mandi untuk mencuci wajah.

Ketika sudah dari toilet dan dirinya sudah tidak mengantuk kembali. Dita mulai berjalan kembali ke meja di mana papa nya berada.

Ketika hendak berjalan ia melihat samar-samar wajah rihana yang mulai membuatku mendekati rihana yang sedang makan siang bersama seseorang.

Langkah sudah mendekat yang dapat membuatku melihat ternyata ia sedang makan siang dengan sisco.

Lalu jika sisco disana. Lalu yang bersama dengan papa siapa?.

Aku langsung saja bergegas ke meja tersebut ternyata kesepakatan mereka sudah selesai bahkan pria itu sudah pergi.

Papa yang sedang menunggu ku. Hanya bertanya kemana saja aku. Kenapa ke toilet nya lama sekali.

Kembali ke mobil membuatku hanya bisa terdiam. Bagaimana bisa ada 2 orang yang Sama namun Beda perilaku. Kecuali mereka adalah saudara kembar.

Papa yang sedang menyetir ku beri sebuah pertanyaan.

"Pa, apa kemarin orang itu datang ke rumah ..?" ucap ku kepada papa yang membuat papa bingung dengan siapa yang ku maksud.

"Siapa..?" ucap papa.

"Pria yang tadi." Ucap ku.

"Oh, tuan ditto. Ya, memang malam sekali dirinya bisa datang dan bahkan papah tidak bisa berkata apa-apa. Ia sangat sopan bahkan walaupun harus datang ke rumah untuk berkomunikasi mengenai nilai bisnis kami." Ucap papa.

Yang ternyata kami sudah sampai ke rumah terlebih dahulu sebelum aku membicarakan tentang hal yang lain.

Satu hal yang membuat ku yakin bahwa pria itu bukan sisco adalah sisco tidak pernah ku beritahu tentang masalah dirinya dengan keluarga nya. Pada malam itu berarti ia sudah bertemu dahulu dengan ditto. Dan bahkan ditto mengetahui semua rahasia keluarga nya.

Dari mana pria itu tahu mengenai masalah keluarganya. Berjalan dengan pikiran kosong membuat ku menabrak pintu kamar dan sampai akhirnya suara perempuan yang sepertinya sudah lama menunggu dita sudah ada di dalam kamar nya dengan sebuah surat yang ada di tangan nya.

Yang bisa dita kenal sendiri. Surat nya dengan sisco untuk terakhir kalinya. Dan kemudian tatapan nya beralih kepada ka yemima nya yang seperti nya sudah menunggu jawaban yang sempurna olehnya.