webnovel

Bukan Salah Rasa

Kisah anak-anak remaja yang beranjak dewasa, dimana masing-masing dari mereka memiliki masalah hidupnya masing-masing. Refan, Reisya, Ruri, Simon, Miko, Zahra, Nando, Nindy, Lucy, dan Gavin. Mereka semua memiliki kisah hidupnya masing-masing, dimana ego dan perasaan menjadi landasan dari sebuah perubahan besar dalam hidup mereka. Di saat hati sudah menguasai, apakah logika bisa melawannya? Baik sadar atau tidak, nyatanya perasaan lah yang selalu menang atas perdebatannya dengan ego. Anak muda adalah awal dari kisah mereka, setelah beranjak dewasa barulah mereka mengerti arti perasaan yang sebenarnya. Lalu jika masalah terjadi di antara kehidupan mereka, apakah rasa itu ikut bersalah? Hati seseorang tidak bisa di tentukan oleh kehendak orang lain, karna kekuasaan sepenuhnya ada pada si pemilik hati sendiri. Apakah ia menerima perasaan itu, atau malah membuang. ( Mengandung beberapa part 21+)

SA_20 · 若者
レビュー数が足りません
280 Chs

Tumben Non Formal

"baiklah, karna tidak ada lagi yang ingin di tanyakan maka meeting kali ini cukup sekian dan terima kasih untuk partisipasinya. Sampai jumpa di meeting selanjutnya," tutup Miko pada meeting hari itu.

Semuanya mengangguk paham, lalu mereka bernafas lega karna pekerjaannya telah selesai. Saat itu juga waktunya jam makan siang, tentu saja mereka memutuskan untuk makan siang bersama.

"Kita makan siang di Alietta yuk?" ajak Reisya pada semuanya.

"Boleh tuh, gw juga lagi pengen makan di sana. Kangen gitu," sambung Zahra setuju.

"Gw si ayo aja," lanjut Adila santai.

"Kalian gimana? Mau ikut gak?" tanya Reisya pada Refan, Miko, dan Louis.

"Ayo aja," jawab Miko setuju.

"Gaskeun lah," sambung Refan dengan anggukannya.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください