webnovel

Bukan Salah Rasa

Kisah anak-anak remaja yang beranjak dewasa, dimana masing-masing dari mereka memiliki masalah hidupnya masing-masing. Refan, Reisya, Ruri, Simon, Miko, Zahra, Nando, Nindy, Lucy, dan Gavin. Mereka semua memiliki kisah hidupnya masing-masing, dimana ego dan perasaan menjadi landasan dari sebuah perubahan besar dalam hidup mereka. Di saat hati sudah menguasai, apakah logika bisa melawannya? Baik sadar atau tidak, nyatanya perasaan lah yang selalu menang atas perdebatannya dengan ego. Anak muda adalah awal dari kisah mereka, setelah beranjak dewasa barulah mereka mengerti arti perasaan yang sebenarnya. Lalu jika masalah terjadi di antara kehidupan mereka, apakah rasa itu ikut bersalah? Hati seseorang tidak bisa di tentukan oleh kehendak orang lain, karna kekuasaan sepenuhnya ada pada si pemilik hati sendiri. Apakah ia menerima perasaan itu, atau malah membuang. ( Mengandung beberapa part 21+)

SA_20 · 若者
レビュー数が足りません
280 Chs

Jadian

Mobil Louis memasuki halaman depan rumah Refan dan Reisya, lalu mobil itu berhenti dan kedua orang di dalamnya keluar secara bersamaan. Kebetulan Louis juga ada urusan dengan Refan, tentang perusahaan Alietta yang sedang di kembangkan lebih jauh.

Tok.. tok.. tok..

Pintu di ketuk perlahan, sampai akhirnya pintu itu terbuka dan menampilkan pelayan di dalam rumah itu.

"Siang bi, Refan dan Fasyanya ada?" sapa Louis pada pelayan itu, dan di angguki oleh Adisty.

"Siang tuan, ada. Ayo silahkan masuk!" jawab pelayan itu dengan senyumnya.

Louis dan Adisty melangkah masuk ke dalam rumah itu, lalu mereka tiba di ruang tengah dan bertemu dengan Refan juga Reisya.

"Assalamualaikum," salam Louis dan Adisty bersamaan.

"Waalaikum sallam," jawab Refan dan Reisya sambil menoleh pada ayah dan anak itu.

"Lagi santai nih?" tanya Louis dengan santai pada Refan dan Reisya.

"Iya," jawab Refan sambil berjabat tangan dengan Louis.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください