webnovel

Bukan Salah Rasa

Kisah anak-anak remaja yang beranjak dewasa, dimana masing-masing dari mereka memiliki masalah hidupnya masing-masing. Refan, Reisya, Ruri, Simon, Miko, Zahra, Nando, Nindy, Lucy, dan Gavin. Mereka semua memiliki kisah hidupnya masing-masing, dimana ego dan perasaan menjadi landasan dari sebuah perubahan besar dalam hidup mereka. Di saat hati sudah menguasai, apakah logika bisa melawannya? Baik sadar atau tidak, nyatanya perasaan lah yang selalu menang atas perdebatannya dengan ego. Anak muda adalah awal dari kisah mereka, setelah beranjak dewasa barulah mereka mengerti arti perasaan yang sebenarnya. Lalu jika masalah terjadi di antara kehidupan mereka, apakah rasa itu ikut bersalah? Hati seseorang tidak bisa di tentukan oleh kehendak orang lain, karna kekuasaan sepenuhnya ada pada si pemilik hati sendiri. Apakah ia menerima perasaan itu, atau malah membuang. ( Mengandung beberapa part 21+)

SA_20 · 若者
レビュー数が足りません
280 Chs

Berjemur Sambil Ngobrol

Beberapa hari berlalu, kini Reisya dan Zahra sudah kembali ke mansion Aliandra. Mereka akan tinggal di sana untuk sementara, sampai bayi kecil mereka berusia dua bulan. Sesuai permintaan Monalisa, yang menginginkan kedua cucunya tinggal di mansion. Di sisi lain ada Louis dan Adila yang di sibukkan pekerjaan dari masing-masing pemimpin, padahal mereka juga sedang sibuk mengurus pernikahan yang akan di langsungkan 3 minggu lagi.

Di bagian lain, ada Gavin yang melangkah masuk ke dalam rumah tahanan dengan wajah marahnya. Ia baru tau kalau Lucy memainkan perannya sendiri bersama Zea, dan mereka sampai nekat melukai anak dalam kandungan Reisya dan Zahra yang sebenarnya tidak salah apapun.

"Apa yang lo lakukan Lucy? Lo bertindak tanpa berdiskusi dulu sama gw? Brengsek lo!" omel Gavin pada wanita itu.

"Cih, kalau nunggu lo bertindak kapan jalannya? Lo kan hanya mau Zahra saja, sedangkan gw ingin Reisya cepat mati!" balas Lucy dengan malas.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください