"Eumm ... Jason mau makan es krim nggak?"
["Kalau ada masalah sama kak Jae jangan nyari aku bisa?"] Jason berucap dengan nada dingin.
Mati-matian aku tetap berusaha untuk mempertahankan senyuman ini. Hanya saja tetap tak bisa, meskipun aku terus mencobanya Kak Jae hanya merespon biasa. Dia tak memberikan reaksi yang kuharapkan, seolah-olah memang sudah seharusnya demikian.
"Kakakmu susah ditemuinya, Jas. You know this, jadi jangan membuatku berkata dua kali dong. Ah, kamu nggak lagi sama Ernova, 'kan?" tebakku yang meski dia hanya mendengar suara saja.
Aku sangat yakin kalau saat ini pasti dia sedang bersama gadis sialan itu. Ernova makin dewasa, ketika melihatnya aku jadi seperti mengaca. Wkwk, bagaimana tidak seperti itu kalau dia saja sudah mengklaim Jason sebagai hak miliknya. Namun, dibandingkan denganku nasibnya lebih baik.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください