Eun sedang melakukan pose yoga dini hari di ruang tengah rumah. Sekilas dia terlihat sangat serius dan fokus. Tapi nyatanya sudut mata Eun mengintip, dia melirik dan tersenyum sinis melihat Hoon sibuk bermain game di ponsel. Selalu saja seperti itu. Eun akhirnya menyerah, dia duduk mengambil kursi di sebelah Hoon. Adiknya itu bahkan tak peduli.
"Hey, berhentilah sejenak main game!" pinta Eun sedikit memelas, Hoon menaikkan kedua kakinya ke kursi, dia menggeser badan tak mau berhadapan dengan Eun.
"Hoon! Berapa usiamu!" dengus Eun kehilangan kesabaran.
"Pergi temui gadis dan ajak berkencan. Kau mau jomblo seumur hidupmu!" pukas Eun kian emosi. Hoon menghela nafas.
"Katakan seperti itu pada dirimu sendiri. Nuna harusnya lebih sadar diri!" ledek Hoon "Sebelum nuna khawatir padaku, cemaskan dulu masa depan nuna!" kalimat Hoon membuat Eun kalah telak. Dia bangkit dari duduk, mengangkat tangan di pinggang, wanita single yang murka itu adalah kemarahan yang buruk tahu!
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください