Namjoon terlihat membaca buku psikologi bersama dengan dua orang sahabatnya, yaitu Yoongi dan juga Hoseok. Tapi ternyata, Namjoon tidak serius membaca buku itu. Pandangan matanya diam-diam tertuju kepada seorang gadis saudara kembar Seokjin yang begitu menikmati membaca buku kedokteran. Seokmin terlihat begitu anggun dengan rambut panjangnya yang terurai, serta tak berbicara sepatah katapun karena sangat fokus membaca.
"Ya! Kau serius sekali memandanginya!" seru Yoongi sembari memandangi Namjoon dengan jarak dekat. Namjoon benar-benar terkejut mendengar seruan Yoongi yang membuatnya sangat terganggu. Hoseok pun menahan tawanya. Ia nyaris tidak tahan untuk menahan tawa akibat melihat raut wajah Namjoon. Tapi, ia sadar bahwa mereka saat ini masih berada di dalam perpustakaan.
"Wah, seharusnya aku memotretmu ketika kau terkejut, Joonie," gumam Hoseok. Namjoon hanya bisa diam tersipu malu, sedangkan Yoongi menggeleng-gelengkan kepala.
"Dekati dia, dan katakan bahwa kau menyukainya," ujar Yoongi. Namjoon pun mengembuskan napas panjang dengan raut wajahnya yang begitu pasrah.
"Bagaimana kalau dia tidak menyukaiku?" tanyanya.
"Namjoonie, setidaknya kau sudah mencoba mengatakannya," sahut Hoseok. Namjoon pun terdiam. Ia berpikir sangat keras tentang ini. Lalu, Yoongi pun merangkulnya.
"Oh ayolah, kemarin kau berkata padaku bahwa pria sejati itu harus berani. Masa begini saja, kau sudah menyerah?" tanya Yoongi.
"Hyung, ini dan itu lain ceritanya," sahut Namjoon.
"Oh ayolah, itu masih masalah yang sama. Aku takut hantu, dan kau takut ditolak olehnya," sahut Yoongi. Lagi-lagi, Namjoon mengeluarkan napas panjang. Ia benar-benar tak tahu harus berbuat apa, apakah dia harus menuruti ucapan Yoongi? Atau tetap memendam perasaannya kepada Seokmin?
"Yeah, baiklah. Aku akan berusaha," sahut Namjoon.
Sekali lagi, Namjoon memandangi gadis itu. Tetapi, rupanya gadis itu sudah pergi dari hadapannya tanpa ia sadari ketika Yoongi mengajaknya berbicara. Ia sangat tidak puas. Sebab, ia masih ingin memandangi gadis itu dalam waktu yang lama, sampai dirinya merasa sangat lelah untuk menatap gadis itu ...
*****
Bel istirahat telah berbunyi. Hari ini, Jungkook berniat untuk mengatakan semuanya kepada rekan-rekan satu kelompoknya. Entah dia akan dipercaya atau tidak, itu urusan nanti. Tetapi di dalam hati Jungkook, ia berharap agar mereka mempercayai ucapannya.
Pertama-tama, orang yang dia hampiri adalah Jungoh. Jungkook menghampiri Jungoh yang hendak berjalan ke kantin bersama dengan hyuyon.
"Boleh aku berbicara sebentar?" tanya Jungkook. Jungoh dan Hyuyon menganggukkan kepala. Jungkook pun melirik ke sekitarnya untuk memastikan bahwa di sekitarnya tidak ada orang lain. Lalu setelah dirasa aman, Jungkook pun mulai menceritakan mengenai mayat itu dari awal hingga akhir.
Setelah selesai bercerita, Jungoh menunjukkan ketidak sukaannya terhadap Jungkook. Ia merasa bahwa Jungkook terlalu ikut campur dengan urusannya. Begitu juga dengan Hyuyon.
"Lalu, apa maksudmu menceritakan mengenai masalah itu?!" tanya Jungoh dengan raut wajahnya yang ketus.
"Aku hanya ingin mengingatkan kalian agar berhati-hati," sahut Jungkook. Ia merasa heran melihat raut wajah Jungoh dan Hyuyon. Apakah dirinya salah bicara? Entahlah. Yang jelas, ia sudah berusaha untuk menyusun kalimat dengan baik untuk menceritakan masalah itu.
"Kau pikir, kami akan percaya dengan ceritamu? Just bullshit!" seru Hyuyon. Jungoh dan Hyuyon pun tertawa sembari meninggalkan Jungkook. Laki-laki berwajah baby face itu benar-benar merasa gagal. Padahal, ia berharap bahwa usahanya ini akan berhasil.
"Tentu saja, itu tidak akan berhasil," ujar seorang gadis secara tiba-tiba. Rupanya, gadis itu adalah Ryu Sujeong. Gadis manis itu sudah berdiri di ambang pintu kelasnya.
"Eh, kenapa kamu tiba-tiba berbicara seperti itu? Apa kau mendengar semua yang aku ceritakan?" tanya Jungkook. Gadis itu pun menganggukkan kepala.
"Mereka bukanlah orang yang percaya dengan hal-hal mistis. Akan sulit sekali untuk berbicara dengan mereka, terkecuali jika mereka mengalaminya sendiri," sahut Sujeong. Jungkook pun berjalan mendekati Sujeong.
"Kau ... Apa kau bisa melihat hantu?" tanya Jungkook lagi. Gadis itu menundukkan kepala dan terdiam sejenak. Beberapa saat kemudian, ia pun menggelengkan kepalanya.
"Terkadang, aku bisa melihatnya. Tapi, aku bukan orang yang memiliki kemampuan untuk melihat hantu," sahut Sujeong. Ia pun mengangkat kepalanya. Namun, apa yang ia lihat? Tiba-tiba, ia melihat seorang gadis berwajah pucat berdiri tepat di samping Jungkook. Ya, gadis berwajah pucat itu adalah mayat yang beberapa hari lalu mereka bedah bersama-sama.
Sujeong terlihat sangat ketakutan. Ia terus berjalan mundur, sedangkan Jungkook terus melangkah maju perlahan-lahan. Sujeong menutup kedua matanya karena sangat takut melihat sosok mayat itu. Sedangkan Jungkook sangat kebingungan melihat Sujeong yang seperti itu.
Gadis itu pun berlari meninggalkan kelas. Ia benar-benar tidak ingin melihat sosok mayat itu mengganggunya. Namun, gadis itu justru menabrak seseorang hingga membuat keduanya terjatuh. Orang yang ia tabrak itu pun berdiri, dan mengulurkan tangan untuk Sujeong.
"Kau tidak apa-apa?" tanya orang itu. Sujeong pun mendongakkan kepalanya. Rupanya orang yang baru saja ia tabrak adalah Taehyung. Gadis itu pun langsung berdiri dan sedikit membungkukkan badan.
" Mianhae, Taehyung sunbae-nim. Aku benar-benar tidak sengaja," ujar Sujeong. Ia benar-benar merasa tak enak hati karena telah menabrak Taehyung. Laki-laki di hadapannya itu pun tersenyum.
"Tidak apa-apa," sahut Taehyung.
Lalu, Sujeong pun menoleh ke arah belakangnya dengan sedikit ketakutan. Ia berharap bahwa hantu itu tidak mengikutinya lagi. Taehyung pun menangkap bahwa sesuatu yang tidak beres tengah mengganggu gadis itu.
"Apa yang baru saja kau lihat sampai-sampai membuatmu lari ketakutan seperti itu?" tanya Taehyung. Sujeong terkejut sekali, kenapa Taehyung bertanya seperti itu seolah-olah laki-laki itu mengerti bahwa Sujeong sedang dalam ketakutan yang luar biasa. Gadis itu pun menggelengkan kepala.
"Tidak apa-apa, Sunbae," sahut Sujeong. Namun tiba-tiba, Taehyung menarik tangan gadis itu.
"Ikut aku," ajak Taehyung. Tanpa perlu persetujuan, laki-laki itu pun membawa Sujeong pergi entah ke mana ...
***** TBC *****