Suasana hening membuat Denis tidak dapat berhenti memerhatikan seorang gadis yang berada di hadapannya saat ini. Viona masih belum menyelesaikan makanannya sendiri sehingga pemuda tersebut menggigit bibir bawahnya.
"Tahan, Nis. Lo harus bisa tahan diri lo buat nggak makan dia, oke?" ujar Denis dalam hati.
Kening Viona berkerut ketika menyadari bahwa Denis sedari tadi menatapnya dengan berbeda, ia menghela napas sejenak sebelum akhirnya berkata, "Eh, Nis ... kenapa lo liatin gue kaya gitu?"
"Ah? E--enggak, kok, nggak apa-apa." Denis berdeham sejenak, lalu tersenyum sebelum akhirnya memalingkan wajah ke arah lain. "Emangnya gue kenapa coba?"
"Lo aneh," jawab Viona spontan. "Cowok teraneh yang pernah gue temuin, puas? Tatapan lo ..."
Denis yang mendengar langsung kembali menatap Viona yang sedang memandangnya dengan kening berkerut. "Kenapa sama tatapan gue, Na?" tanyanya dengan satu alis terangkat.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください