webnovel

Gabungan Antara Malaikat dan Iblis

編集者: Wave Literature

"Sepertinya berhubungan dengan kabar perceraian Direktur, karena dia lalai maka jabatannya diturunkan.

"..." Hai Xiaotang bengong.

Apakah kabar perceraian itu benar-benar disebarkan oleh Lin Xin'er?

Kalau benar-benar dia, artinya Dongfang Yu memperlakukannya secara istimewa, karena hanya diturunkan jabatannya.

Mungkin juga tidak seperti yang dipikirkannya ini… sudahlah, pokoknya tidak ada hubungannya dengan dia.

Hanya saja perasaannya jadi agak sedikit kacau.

Dia merasa di kehidupan barunya ini bagaikan kupu-kupu, begitu mengepakkan sayap, seluruh dunianya juga ikut berubah dan tidak sama lagi!

Di kehidupan yang dulu, saat ini adalah saat dimana hubungan antara Dongfang Yu dan Lin Xin'er menghangat.

Namun sekarang Lin Xin'er telah dipindahkan, tidak bisa lagi dekat dengan Dongfang Yu…

Jangan-jangan karena dia tidak lagi ikut campur, jadi mereka berdua malah kehilangan momen-momen untuk bersama?

"Nyonya, waktunya tidak lama lagi, Pak Direktur sedang menunggu anda, mari kita segera berangkat." Pikirannya terpotong setelah mendengar suara desakan Ji Chuan.

Hai Xiaotang sebenarnya tidak ingin pergi, tapi Lin Xin'er juga sudah tidak mungkin menemani Dongfang Yu ke pesta. Ditambah lagi dia harus mengklarifikasikan rumor, dan itu hanya bisa dengan mengajak Hai Xiaotang ke pesta.

Lebih baik dia pergi, daripada membuat marah Dongfang Yu yang malah akan merugikan dirinya sendiri.

Lagi pula dia harus benar-benar mengikuti sandiwaranya, kalau tidak perceraiannya akan semakin sulit.

Hai Xiaotang sama sekali tidak ada persiapan, tetapi dia tetap ikut pergi dengan Ji Chuan.

Setibanya di hotel tempat pesta diadakan, dia dibawa ke sebuah ruangan untuk berganti baju dan memakai riasan…

Dongfang Yu sudah menyuruh orang untuk menyiapkan gaun dan perhiasan mahal untuknya.

Dia tidak tahu apakah barang-barang yang disiapkan Dongfang Yu untuknya ini, apakah sebelumnya disiapkan untuk Lin Xin'er?

Namun tidak mungkin perhiasannya, perhiasaan ini terlalu berharga.

Dongfang Yu tidak sebodoh itu untuk memberikan barang seperti ini kepada Lin Xin'er, apalagi untuk dipakai ke pesta. Hal itu akan membuat orang mencurigai hubungan mereka.

Dulu mestinya Lin Xin'er datang ke pesta menemani Dongfang Yu sebagai sekretarisnya.

Mungkin juga pada waktu itu mereka terlalu banyak minum, lalu suasananya juga pas… kemudian mereka saling memandang dan pada malam itu juga mereka bersama.

Ada kemungkinan juga pada saat itu Lin Xin'er berdandan cantik ke pesta dan membuat Dongfang Yu terpukau, kemudian malam itu mereka berdua…

"Nyonya, riasannya sudah selesai, coba anda lihat." Suara riang si juru rias memotong pikirannya yang kemana-mana.

Hai Xiaotang membuka matanya, lalu melihat wajahnya sendiri di cermin!

Di cermin dia melihat rambutnya diikat ke atas, memperlihatkan dahinya yang mulus dan lehernya yang jenjang.

Pada dasarnya dia memang sudah cantik, setelah dirias malah semakin membuat kecantikannya sempurna.

Sepasang bola mata hitam bagaikan giok, berpendar seperti mata seorang dewi…

Hidungnya yang memang tinggi, dibawah kemahiran juru rias menjadikannya semakin terlihat mancung. Ujung hidungnya mungil dan sedikit bengkok, sehingga memberikan sedikit kesan usil.

Mulutnya yang mungil melengkung berwarna kemerahan, membuat orang yang melihat tidak akan tahan untuk menciumnya.

Yang paling istimewa adalah kulitnya, putih mulus dan berkilau.

Beberapa menit lalu dia terlihat seperti seorang mahasiswi yang cantik dan polos, tetapi sekarang dia tampak sangat cantik dan menggoda, bagaikan gabungan antara malaikat dan iblis.

Hai Xiaotang sesaat merasa takjub.

Dia tidak mengira juru rias itu benar-benar mahir, bisa membuatnya tampil seperti ini…

"Nyonya, anda cantik sekali, dari semua yang pernah saya lihat, anda lah yang paling cantik." Puji si juru rias.

Hai Xiaotang tersenyum, "Kemampuanmu lah yang sangat hebat."

"Bukan, memang anda yang cantik. Nyonya pasti akan menjadi yang tercantik di pesta malam ini."

Siapapun pasti senang kalau mendapat pujian, tawa Hai Xiaotang pun semakin ceria.