Saat May hendak menutup pintu, atensi perempuan itu teralihkan karena ada sebuah mobil yang parkir di depan pagar, membuat pergerakan tangan yang hendak menutup pintu seketika terhenti. Tak lama kemudian muncul sosok yang ia kenal mendorong pintu pagar. Perempuan yang hanya mengenakan kaus dan rok sebatas lutut itu lantas membuka pintu lebar-lebar.
"Sendirian aja, Pa?" tanya May basa-basi pada ayah mertuanya. Saat sudah semakin dekat May membungkuk untuk menyium punggung tangan lelaki itu.
"Mau sama siapa lagi, almarhum Mamamu juga udah nggak ada," ucapnya dengan tersenyum getir.
May jadi merasa bersalah, seharusnya ia tak menanyakan perihal yang dapat menyinggung soal ibu mertuanya. Melihat papa mertuanya yang terlihat menjadi sedikit berbeda, benar-benar menohok hatinya.
"Ayo masuk, Pa!"
Akhirnya hanya kata itu yang lolos dari bibirnya.
Jedi melihat dinding ruang tamu yang masih polos, lalu melirik ke arah pintu dapur saat May keluar membawa secangkir teh.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください