Sebuah nasihat mengatakan, jangan pernah mengambil keputusan ketika emosi amarah sedang memenuhi jiwa, karena dominan akan membawa pada penyesalan. Saat nafsu amarah menuntut mulut berbicara, maka semua yang keluar terkadang diluar kendali dari diri itu sendiri. Asal hati puas, tak mengatakan hal-hal yang ingin diungkapkan. Namun, seperti yang dikatakan, kebanyakan hanya akan menggiring ke dalam jurang penyesalan dan merasa bodoh akan diri.
Sama halnya dengan yang terjadi pada seorang Maydarika. Perempuan yang tengah berdiri di depan kantor mertuanya itu malah memilih untuk berjongkok di dekat tiang, dekat dengan ruangan resepsionis. Ia memukul-mukul kepalanya sendiri karena tanpa sadar malah sudah sampai di sini.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください