webnovel

Bercerita Tentang Hantu di Malam Hari

編集者: Wave Literature

Fang Zheng melihat pria itu duduk sendirian di tangga.

Fang Zheng tidak mendekatinya, tapi ia langsung memasuki ruang keamanan untuk mengamati situasinya.

Ada dua penjaga keamanan yang sedang bertugas di ruang keamanan. Karena Fang Zheng adalah orang yang telah lama tinggal di area perumahan ini, para penjaga keamanan tidak melarang dia untuk memasuki ruang keamanan. 

"Kapten Liu, ada apa dengan pria yang duduk di depan pintu itu?" tanya Fang Zheng.

Pria yang bernama Kapten Liu adalah seorang penjaga keamanan berusia 40 tahun. Ia bertugas menjaga keamanan di area perumahan tempat tinggal Fang Zheng. Dia tahu bahwa Fang Zheng bukanlah perokok, jadi dia tidak menawarkan rokok kepada Fang Zheng. Setelah menyalakan rokok, dia berkata, "Haish, jangan sebut-sebut pria aneh itu lagi. Walau diusir bagaimanapun juga, dia tetap tidak mau pergi."

"Di hari yang sangat dingin seperti ini, bahkan anjing pun mencari tempat untuk bersembunyi. Jika pria itu berada di luar terus seperti ini, cepat atau lambat dia pasti akan sakit, dan nantinya kita juga pasti akan terlibat dalam masalah ini."

"Tampaknya pria itu sedang dalam kesulitan, jadi setelah berpikir-pikir, kami membiarkannya untuk duduk di ruang keamanan. Meskipun ruang keamanan itu tidak sehangat kamar di rumah, tapi setidaknya ia bisa terlindung dari angin dan hujan, bukan? Namun, pria aneh ini sangat keras kepala. Dia tidak mau masuk ke ruang keamanan ini. Sekarang, aku dan Lao Zhang sedang mengkhawatirkan masalah ini."

"Kami berdua hanya bisa merokok dan mengawasi pria aneh di depan pintu itu, karena kami khawatir akan terjadi sesuatu pada dia." Kapten Liu mengeluh. 

Walaupun mengeluh, Kapten Liu dan Lao Zhang adalah orang yang jujur ​​dan benar-benar tidak berniat untuk mengusir atau mempermalukan pria ini.

"Ini benar-benar aneh." Fang Zheng berpikir sejenak dan bertanya, "Apakah pria aneh itu mengatakan bahwa dirinya dalam kesulitan? Apakah ia butuh bantuan?"

"Nah, menurutku ini sangat aneh. Entah mengapa, meski aku sudah bertanya berkali-kali, ia tidak mengucapkan sepatah kata pun. Ia seperti orang bisu." Kapten Liu menjawab sambil merokok.

Fang Zheng mengatakan bahwa dia bertemu dengan pria aneh ini di pagi tadi. Kemudian, Kapten Liu dan Lao Zhang juga mengatakan bahwa ada orang lain juga melaporkan hal seperti Fang Zheng.

Pada pagi hari, pria aneh ini duduk di Jalan Wenzhuo sambil melamun.

Ketika hari mulai gelap, dia mengikuti salah satu penghuni di area perumahan ini. Ia mengikuti sampai pintu gerbang perumahan, kemudian ia memilih duduk di tempat paling terang di depan pintu ruang keamanan ini. Ia sudah duduk diam di luar selama 4 jam sejak jam 6:30 malam tadi. Ia menggigil karena kedinginan. Ia bahkan belum meminum setetes air pun.

Cuaca hari ini sangat dingin, dan ia bahkan tidak minum setetes air pun. Ini sangat berbahaya, dan mereka khawatir jika terjadi hal buruk.

Kapten Liu dan Lao Zhang sangat mencemaskan hal ini. Mereka merokok satu batang demi satu batang untuk menyegarkan pikiran.

"Apakah mungkin karena ketakutan? Mungkin dia telah menyinggung bos mafia, jadi dia tidak ingin pulang karena takut dikejar musuh? Sepertinya dia telah kehilangan jiwanya," kata Fang Zheng sambil menatap pria aneh itu.

"Oh, sepertinya dugaanmu benar." Kapten Liu memukul pahanya dengan gembira. Semakin dia memikirkannya, semakin dia merasa bahwa perkataan Fang Zheng benar.

"Iya, benar." Lao Zhang mengangguk.

"Kalian telah bekerja keras. Bagaimana kalau aku menanyakan tentang situasinya? Jika tidak ada solusi lain, kita hanya bisa memanggil polisi dan membiarkan polisi membawa pria ini pergi," kata Fang Zheng.

Kapten Liu dan Lao Zhang setuju dengan pendapat Fang Zheng.

Bukannya egois atau berdarah dingin, mereka melakukan ini demi menjaga keselamatan masyarakat sekitar.

Kemudian, Fang Zheng membuka pintu dan berjalan keluar dari ruang keamanan.

Namun, di malam yang tenang ini, terdengar suara telepon berdering.

Tapi ternyata ini bukanlah suara telepon Fang Zheng, melainkan ponsel pria aneh yang duduk di tangga ruang keamanan itu.

Pria aneh yang sejak tadi hanya diam itu seolah terbangun dari mimpi buruknya. Perlahan-lahan ia mengangkat telepon.

Namun!

Di detik berikutnya! 

Matanya terbelalak karena ketakutan. Wajahnya pucat, dan dia mengambil ponselnya dengan tangan gemetar. 

"Tolong! Tolong! Tolong selamatkan ibuku! Tolong selamatkan ibuku!"

"Dia ada di sini! Dia ada di sini!"

"Dia datang langsung ke rumahku kali ini! Dia ada di sini! Dia tepat berdiri di sebelah ibuku!"

Tiba-tiba, pria aneh yang duduk di tangga itu menjadi gila. Ia mencengkeram lengan Fang Zheng dan memohon padanya.

Fang Zheng tidak menduga hal ini.

Sebelumnya, pria aneh itu masih duduk dengan tenang, tapi tiba-tiba ia mencengkeram lengan Fang Zheng. Kapten Liu dan Lao Zhang marah dan bergegas keluar dari ruang keamanan. Mereka memegang tongkat polisi dan berteriak, "Apa yang kau lakukan, cepat lepaskan! Segera lepaskan tangan Fang Zheng!"

Kapten Liu hendak memukul tangan pria aneh yang mencengkeram lengan Fang Zheng itu dengan tongkat polisi.

Jika Kapten Liu memukul lengan pria itu dengan tongkat polisi, tulangnya akan patah.

Tapi Fang Zheng menghentikan Kapten Liu dan Lao Zhang.

Mereka berdua melihat bahwa pria aneh itu menangis, tubuhnya gemetaran, dan sepertinya dia sangat putus asa. Dia selalu memohon pada Fang Zheng untuk menyelamatkan ibunya. Dia bisa memberi Fang Zheng uang, rumah dan bahkan segalanya.

Dia juga meminta bantuan kepada Kapten Liu dan Lao Zhang. Dia terus berteriak, "Dia ada di sini!" 

Kapten Liu dan Lao Zhang tampaknya telah tersentuh karena melihat pria itu terus memohon pada mereka agar menyelamatkan ibunya. 

Tapi, semua orang tidak menyadari bahwa... Fang Zheng tidak bergerak dari tadi sampai sekarang.

Pria itu memegang lengan Fang Zheng dengan kuat, tapi tubuh Fang Zheng tidak terguncang sama sekali. Tubuh Fang Zheng seperti pasak besi yang tertancap dengan kuat di tempatnya.

Dari kata-kata pria itu, ketiganya akhirnya tahu apa yang ditakuti oleh pria ini. 

Maksudnya dia bukanlah manusia!

Melainkan hantu!

Kapten Liu dan Lao Wang merinding karena tiba-tiba pria itu membahas tentang hantu di malam hari…