Rein telan ludah, bibir maju beberapa centi yang kemudian tersenyum setengah memaksa. Kalau sudah begitu, lebih baik Rein tidur.
Redis akan kencan buta bersama bayi semi baby. Baby yang untuk panggilan orang pacaran itu lho. Mereka tak kan mungkin nyambung, bertitik sama dan berbagi masalah.
Sudah bagus nih posisi tidur, Rein pun juga sudah tutup matanya kuat-kuat. Habis mau tidur cepat. Sayang sekali, ia gak bisa tidur. Oleh sebabnya, mau tak mau Rein lihat Redis.
Sebal, entah bagaimana cara ia menyikapi itu. Redis diam dan itu sangat menyebalkan untuk Rein.
"Redis."
Satu panggilan tak terjawab. Untuk percobaan kedua Rein mulai ragu harus atau tidak. Ia pusing, kalau situasinya begitu, yang terlintas di otak Rein adalah, go.
Keluar untuk buat susu cokelat. Hotel sebesar ini pasti ada susu cokelat kan?
Walau malam pun pasti ada kan?
Dilihat dari kesibukan Redis, orang itu pastilah tak akan tahu yang ingin Rein lakukan. Satu langkah aman, Rein usap pelan dadanya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください