webnovel

Benci atau Cinta?

Apa yang salah memangnya mencintai seseorang? tak ada.Bukan masalah mencintainya tapi ini masalah siapa yang Kau cintai.Nyatanya seorang Leonard memang bukan untuk Echa Agnessa.Sekeras apapun Echa berusaha mendapatkan Leonard,bahkan sedikit pun Echa tak mampu menggenggam atau menyentuhnya Tapi ketika Leonard menyadari Echa memang tulus mencintainya,justru keadaan berbanding terbalik.Echa malah pergi menjauh. "Terkadang memang kau hanya perlu melihat punggungnya menjauh untuk segera menyadari bahwa ia berarti bagimu"-Echaa Agnessa kuy bacaa (":

Gres_Tindaon · SF
レビュー数が足りません
2 Chs

Letter Love

"Aku hanya mengungkapkan rasa yang memenuhi dada,meletup-letup tak tertahan.Bukan.bukan untuk memiliki,aku cukup tahu diri.Maaf jika itu membuat mu terganggu" -Echa Agnessa

  "Jangan mencintaiku,apalagi berusaha mengerjarku.Karna,sudah ku pastikan aku tak akan jatuh cinta.Ribet soalnya"-Leonard  Harryansyah

                          .🔥🔥🔥🔥🔥🔥

"Kak gue suka sama lo!" Gadis berkuncir satu itu menjulurkan tangannya yang menggenggam kertas berwarna pink yg digulung lalu diikat dengan pita merah.Peluh membanjiri wajahnya,jantungnya berdegub kencang.

  Cowok itu tersenyum sinis

"Berhenti!" Ia berucap tegas.

"Ha?maksudnya apa kak?" Echa mengerutkan keningnya.

"Berhenti suka sama gue,buang rasa suka lo jauh-jauh karna gue benci itu!"Leonard, cowok itu mengambil kertas dalam gulungan itu,kemudian membuangnya ketempat sampah dikoridor sekolah.Leonard pergi begitu saja.

    Penghuni koridor yang melihat kejadian naas itu menatap Echa iba,sebagian mencibir ataupun menertawakannya.

"Gapapa Cha,lo cuman perlu berjuang lebih keras lagi pasti nanti dia luluh"senyumnya mengembang,berusaha menyemangati diri sendiri.

"Gimana Cha?" itu suara seorang cewek,namanya Yuanna.Sodara nemu gede

Echa geleng-geleng kepala lesu.

"Gapapa Cha,masih banyak waktu.Besok terus besok sampe besoknya lagi besok lagi sampe besok ga habis-habis lo coba lagi ya!"Yuanna nyengir lebar.

Mendengar ucapan sahabatnya,hati Echa sedikit tenang.Besok dia coba lagi.

   Bel pulang sekolah merupakan lagu paling indah bagi siswa-siswi di SMA Nusa Bakti.Echa bergegas pulang,nyatanya ekspetasi tak sesuai realita.Gerimis perlahan mengguyur kota Bandung kala itu,sialnya hari ini Echa lupa membawa payung.

  "Cha,lo pulang naik apa?barengan aja sama gue, supir gue udah didepan gerbang tuh"Yuanna menawarkan tumpangan pada Echa.

"Ga usah Na,makasih loh yaa.Lo kan tau sendiri gue suka hujan jadi gapapa gue jalan kaki aja.Christin dimana?dia balik sama lo?"

  "Christin disini yuhuu" seorang cewek menyembulkan kepalanya dari pintu ruang kelas X Mia 1.

Mereka bertiga menyusuri koridor sekolah bersama.

"Yaudah Cha,gue sama Christin balik duluan ya,lo hati-hati dijalan!" Yuanna menyentuh pundak Echa.

"Hm,kalian juga hati-hati ya!"Echa melanjutkan langkahnya, mengerluarkan Headset dari dalam tas berwarna pink miliknya lalu mencolokkan ke Ipod tahan air yang tahun lalu diberikan mamanya sebagai hadia ulang tahun.

   Lagu milik Devano Danendra-Ini Aku.mengalun lembut ditelinganya,Echa menyusuri jalanan seorang diri.Menikmati sapuan angin diwajahnya,bulir-bulir air hujan yang jatuh diatas kepalanya,menghirup aroma jalanan yang basah karena air hujan.Sungguh bahagianya sesederhana ini.

   Meski tau kadang ia begitu dibenci oleh beberapa manusia,hujan tetap turun.Jatuh.Hanya untuk beberapa manusia lainnya yang begitu merindunya,mengabaikan sakitnya jatuh berkali-kali.

  Echa merentangkan kedua tangannya,berusaha mengurangi setiap beban yang ia tanggung.Mendongak menatap langit yang ditutupi awan hitam.

Dari arah belakang Echa, sebuah motor sport warna merah melaju dengan kecepatan diatas rata-rata

Cittt.bunyi suara ban yang menggesek aspal akibat ngerem secara mendadak.

"Lo Gila?"dengan suara ketusnya,cowok yang mengendarai motor itu membuka helm fulfacenga.Dia Leonard.

"Ma-ma-maaf kak"cicit Echa takut.

"Kalo lo mau mati jangan nyusahin orang lain deh,mending sana minum sianida.Jangan berdiri ditengah jalan kasian kan yang nabrak lo,kena sial ntar" mulut pedas Leonard berkomentar.

"Sa-sa-saya ga mau bunuh diri kak,maaf."Echa menundukkan kepalanya.

"Bodo.Minggir lo"Leonard mengusir Echa.

Cringg.Alarm di kepala Echa berbunyi,Ihiii  ide cemerlang terlintas di otaknya .Seakan mendapatkan kesadarannya kembali,Echa memanfaatkan kesempatan yang ada.

"Hm.oke gue bakal minggir kak,tapi anterin gue pulang ya" Echa mengerjapkan matanya berulang kali,biar agak imut gitu.

"Kalo lo mau gue anterin pulang ke alam baka gapapa,ayo aja."Leonard menyeringai.

"Ke alam bakanya sama kakak?gapapa deh yang penting sama kakak,gue mau banget"Echa mengerlingkan matanya sambil tersenyum.

"Lo Bego ya?minggir ga lo!"

"Ahh makasih loh kak,udah bilang gue cantik.Duh jadi malu nihh"

"Kayaknya lo beneran gila emang.Atau lo mau gue tabrak sekalian?"

"Kak,kalo lo ga nganterin gue balik gue bakal teriak nih.Gue teriak kalo lo mau perkosa gue"Echa menatap Leonard tajam.

"Dosa apa gue ampe ketemu cewek kayak lo!" Leonard menggeram

"Iya kak iya,gue tau kok kalo gue itu anugrah terindah buat lo ga usah diperjelas dong" wajah Echa dibuat seperti tersipu-sipu malu.

"Jadi kapan kita mau balik kak?Hujannya makin gede loh"

"Naik!dalam hitungan lima lo ga naik,gue tinggal.Satu-Lima" Leonard menggas motornya.

Kalap Echa minggir.Sial. ia ditipu,Leonard meninggalkannya begitu saja.

"Perasaan tadi masih satu,eh udah pergi aja.Anak itu lulus Sd engga sih?ngitung sampe lima aja ga bisa" Echa menggerutu sebal,tapi tentu saja Echa senang setidaknya ia berhasil membuat kakak kelasnya itu jengkel.Echa pulang dengan bersenandung kecil,bahagianya.

Echa masuk kedalam rumah dengan perasaan waswas,perlahan mendorong pintu kemudian menyembulkan kepalanya kedalam.Mengintip suasana.Gelap.Echa masuk lalu menutup pintu pelan,saat berbalik,lampu menyala terang.

Glek

Matilah dia sekarang.

"Dari mana kamu?saya sudah bilang supaya kamu enggak usah sekolah lagi,kamu harus kerja biar bisa bayar uang pengobatan istri saya!" Reno mendekat,lalu menjambak rambut Echa putri semata wayangnya itu.

"Ayah,Echa minta maaf tapi Echa harus sekolah Yah.Besok Echa janji bakalan cari kerja sampingan"Echa memegangi rambutnya yang terasa perih ditarik oleh ayahnya sendiri.

"Kenapa kamu buang-buang waktu buat sekolah hah?ibu mu hampir mati kamu enak-enakan sekolah,nambah biaya!" Reno memperkuat tarikannya.

"Ayah,Echa mohon sama ayah biarin Echa sekolah.Echa bakalan kerja yah" Echa merasakan kepalanya semakin pening,tapi tak setetespun air mata jatuh dari matanya.

   Reno melepaskan tangannya dari rambut Puterinya itu.Lalu pergi keluar rumah,entah pergi kemana Echa tak tahu dan tak mau tahu.

   Sakit.Echa merasakan sakit yang luar biasa,bukan hanya dikepala tapi juga di ulu hatinya.Berjalan gontai ke kamarnya,membersihkan diri lalu berbaring menatap langit-langit kamarnya.

   Pagi ini,Echa harap bisa lebih baik dari yang sebelumnya.Ia bertekad hari ini harus menemukan pekerjaan,tanpa sarapan ia berangkat kesekolah dengan berjalan kaki.Menyapa ramah para tetangga lalu tersenyum.

"Hoii!!"digerbang sekolah,Echa mendapatkan tepukan keras di pundaknya.Itu ulah Christin,sialan Echa terkejut dibuatnya.

"Gu tampol juga lo tin!" Echa mendengus tak ayal setelah itu ia tersenyum dibuat-buat.

"Lo ga mendadak gilakan Cha,karna gue tepok?" Christin menatap Echa ngeri

"Engga kok tin,berhubung karna senyum itu ibadah siapa tahu bisa ngurangin rasa laper" Echa nyengir lebar.

"Duhh lo tuh ya,temen lo yang satu inikan holang kaya jadi ayo gue traktir" Christin tersenyum bangga sambil menyeret Echa ke kantin.

"Woyy tungguin bidadari dungs!" dari arah belakang Yuanna datang.

"Pura-pura tuli Cha,gue ga punya banyak duit buat nraktir si gentong itu" Christin kembali menyeret Echa tanpa menghiraukan Yuanna.

"Tadi katanya holang kaya,halahh Hoaxx itu" Echa mengejek Christin.

"Oh jadi lo ga mau gue traktir?yaudah sana sama Yuanna aja ke kantinnya!" Christin mendengus sebal.

"Huuu gue ga minta traktiran dari lo kok Tin,sante dong kalo lo lupa gue juga holang kaya tuh!"Yuanna berhasil menyamai langkah dengan mereka.

  Echa kikuk.Ia cukup sadar hanya dia yang menjadi orang miskin.Melihat perubahan ekspresi Echa,Yuanna segera menarik tangan kedua sahabatnya itu menunu kantin.

"Lo bedua aja yang pesan ya!"Echa menatap Yuanna dan Christin bergantian dengan puppy eyes andalannya.

"Emm,yaudah lo mau makan apa?"tanya Yuanna.

"Gue mie bakso aja deh,baksonya yang gede,pake mie kuning,sambelnya banyakin,saos juga,ga pake kecap,kuahnya juga dibanyakin ya,terus jangan lupa taruh dimangkuk warna putih,harus yang bulat mangkuknya yang ada gambar ayamnya.emm minumnya es teh manis aja,gulanya 500 butir,bubuk tehnya harus sari murni biar kaya yang di tipi-tipi,taruh di dalam gelas juga ya yang pake tangkai,pipetnya warna merah.Udah itu aja,cepetan jangan lama!" Echa tersenyum jahil

"Lo minta gue rukiyah Cha?" Christin emosi sendiri ehh engga deng sama Yuanna juga emosi.

"Hehehe.. yaudah sana cepetan!"Echa mendorong pelan kedua sahabatnya itu ke arah ibu kantin.Kemudian mencari tempat duduk.

  Cringg..

Mata Echa menangkap sosok mahkluk Tuhan yang paling Indah.Leonard.Echa tersenyum penuh makna lalu menghampiri meja Leonard yang berada di pojok kantin dengan bersenandung ceria.

   Brakk.Echa menggebrak meja Leonard penuh semangat yang berapi-api.

"Ehhhek ehhekk.Gila lo ya?gimana kalo gue mati kesedak bakso segeda ini?"bukan itu bukan suara Leonard itu suara sahabat Leonard namanya Andika,senior Echa satu angkatan dengan Leonard.

  Sementara itu Leonard hanya menatap Sinis Echa lalu kembali larut dengan handphone ditangannya.

"Ya maap kak"Echa menatap Leonard sambil tersenyum manzahh.

"Lo minta maaf kesiapa sih?kok natap Leonard ?"Andika keki

"Kak lo tuh ganggu orang lagi kasmaran aja deh,gue bunuh mau lo?" Echa ngegas.

Andika kicep,disini yang salah siapa sih?kok jadi dia yang ngegas.Andika membatin,cuek bebek dan melanjutkan makannya.Leonard berdiri lantas meninggalkan mereka begitu saja.

"Gara-gara lo tuh kak,jadi pergi kan my sweety Leonardnyaa"Echa menatap Andika tajam setajam silet.

"Kok jadi gue sih?kan lo yang berisik!"Andika membela diri.

"Emang gara-gara elo kak,muka lo jelek jadi kak Leonard jijay ngeliat lo!" Echa meledek Andika.

"Hilang selera makan gue liat lo,banyakan bacot anj*ng!" Kelewat kesal Andika meninggalkan kantin begitu saja.

"Woyy udah bayar belum??oh lo ngutangya kak?" Echa berteriak tak ayal ia tertawa lepas,semua mata memandang Echa lalu kembali menatap Andika.Sedangkan yang diteriaki hanya mengacungkan jari tengahnya.

"Cha lo ngapain teriakin kakak kelas segala sih? Ntar kena masalah lo baru tau rasa!"Yuanna mencibir.

"Halah bodo amatlah,mana makanan gue laper nih habis jahilin anak orang"Echa mengambil pesanannya dari tangan Christin.

Kedua sahabatnya hanya bisa geleng-geleng kepala.

  Tak terasa bel pulang sekolah berbunyi,niatnya sih Echa mau langsung nyari kerja ehh godaan datang.Matanya menangkap sosok Leonard yang duduk diatas motornya.Tak mau membuang waktu Echa menghampiri cowok itu

"Hayoo kak Leonard.Gimana udah cinta belum sama gue??apa?belum??yaudah deh besok gue tanya lagi" mukanya dibuat mendadak sedih.

  Leonard mengabaikannya,memakai helm fulface dan menstater motornya.

"Kak tunggu deh!" Echa berpikir sejenak.

Lelah berdebat,Leonard menunggu Echa melanjutkan ucapannya.

"Kak kayaknya gue makin cinta deh sama lo,kalo lo udah jatuh cinta sama gue bilang-bilang ya kak.ga usah malu-malu!" Echa mengerlingkan matanya genit.

Tak habis pikir dengan tingkah gadis di depannya,Leonard meninggalkan parkiran begitu saja.

                         ***************