webnovel

Belum Berakhir

Semua berawal ketika seorang gadis pindahan yang sukses membuat ketua geng jatuh hati namun enggan untuk mengatakannya terlebih dahulu. Gengsi? Mungkin. Di awal pertemuannya selalu saja ada pertikaian diantara mereka berdua. Apakah Si ketua geng bisa mengungkapkan perasaannya? "Ehh, sorry? Gue nggak sengaja" "Sorry-sorry, kalo jalan tuh pake mata!" Seseorang yang terus memperjuangkan cintanya. Karena ia tahu bahwa semuanya masih bisa di perbaiki, semuanya masih bisa untuk bersama karena semuanya masih belum berakhir.

Ervantr · 若者
レビュー数が足りません
282 Chs

Terror

Setelah selesai, Nata berbalik dan keluar dari toilet. Tapi malah ada tiga orang perempuan yang menghalangi jalannya sambil bersedekap dada.

"Permisi, gue mau lewat"

Perempuan yang berdiri di depan Nata tersenyum mengejek. "Heh! Lo anak baru jangan sok kecantikan deh! Ngapain lo deketin Kenzo hah? Pulang bareng lagi! Sekali lagi lo deketin Kenzo, awas aja lo!" Perempuan itu mengancam dan menunjuk wajah Nata.

Nata memutar kedua bola matanya malas. "Emangnya lo siapanya Kenzo? Pacar?enggak 'kan?" balas Nata sambil melirik Name Tag perempuan itu, Angeline Margareta.

Perkataan Nata pun memancing emosi Angeline. "Lo dibilangin malah ngelunjak! Gak tau diri banget!" ucap Angeline marah.

"Sa, Lis! Tahan dia!" perintah Angel pada kedua temannya, dan langsung kedua orang itu memegang kedua lengan Nata kuat.

"Lepasin gue!" Nata memberontak berusaha melepaskan diri.

Angeline tersenyum penuh kemenangan. Melangkah ke dalam toilet dan kembali membawa air seember.

Angel menyiram Nata dengan air itu, membuat seragam yang dikenakan Nata basah semua.

"Huk hukkk!" Nata terbatuk karena Angeline secara tiba tiba menyiramnya.

"Makanya kalau dibilangin itu tau diri! jangan ngelunjak! Tau rasa kan lo!" kata Clarissa teman Angeline.

Angeline maju satu langkah mendekat ke arah Nata yang sudah basah kuyup dan siap akan menampar Nata, tapi tangannya ditahan oleh seseorang. Angeline melihat ke belakang, ternyata itu Kenzo.

"Lo apain dia?" tanya Kenzo dengan tatapan membunuh sambil memperkuat cekalannya pada tangan Angeline. Mata Kenzo mengarah pada Nata yang sudah tertunduk.

"Lepas, Zo. tangan aku sakit nih!" ucap Angeline sok manja.

"Gue peringatin sama lo bertiga! Jangan coba-coba ganggu dia lagi!" tunjuk Kenzo pada Nata dan melepaskan cekalannya secara kasar. "Kalau masih berani ganggu dia? Gue gak akan tinggal diam! Dan kalian akan dapat akibatnya!" ucap Kenzo tegas dan penuh penekanan. "Pergi lo semua dari sini!"

"Awas aja lo!" ancam Angeline pada Nata kemudian melenggang pergi diikuti oleh kedua temannya.

"Lo gak papa?" tanya Kenzo dan menghampiri Nata.

"Gue gak papa, kok," jawab Nata. Suara Nata sedikit bergetar karena kedinginan.

Kenzo menyodorkan Jacket ke arah Nata. "Pakai! Lo pasti kedinginan."

"Gak usah. Nanti baju gue juga kering sendirinya." Nata memaksakan senyum.

"Tapi daleman lo keliatan." Kenzo mendekat dan berbisik.

Mendengar ucapan Kenzo, mata Nata membulat, dan dengan cepat merebut Jacket yang ada ditangan Kenzo. Jujur, sekarang Nata sangat malu dan dengan segera memakai Jacket itu.

Kenzo terkekeh geli berhasil

mengusili Nata. "Gue antar ke kelas." Kenzo menarik tangan Nata dan melangkah menuju Kelas.

"Kok bisa lo basah gini, Nat?" tanya Amanda pada Nata.

"Gue tadi disiram sama orang gila, namanya itu siapa ya, oh iya Angeline Margareta," jawab Nata sambil mengingat nama perempuan tadi.

"Oh si nenek lampir! Dia emang gitu, suka bully orang, apalagi orang itu deket sama Kenzo," kata Arrbella menimpali.

"Tapi, lo gak papa kan?"

"Gue gak papa, tadi Kenzo nolongin gue"

Temannya mengangguk, karena mereka melihat Jacket yang dipakai Nata bertuliskan "The Lion King"

"Gue rasa, Kenzo suka sama lo deh Nat," kata Indah.

"Nah iya bener, gue setuju! Lagian ya Kenzo tuh gak pernah belain cewek sampe segitunya, cuma sama lo aja dia kayak gitu, peduli sama lo," ucap Amanda.

"Masa iya dia suka sama gue, waktu pertama ketemu aja dia marah marah! Tau ahh pusingg," batin Nata.

***

Seorang gadis bersurai panjang masih sibuk dengan laptop kesayangannya, padahal jam dinding sudah menunjukkan pukul 02.00 WIB, dia adalah Natalie Fransisca Miller.

"Gue nonton film apalagi ya?" gumam Nata sambil mengacak acak laptopnya.

Nata mendengar ada orang yang mengetuk pintu. Hal itu membuat Nata menghentikan aktivitasnya dan menoleh kearah pintu memfokuskan pendengarannya.

"Siapa ya malam malam gini ngetuk pintu?" tanya Nata, padahal Barga kakaknya sudah dua hari tidak berada dirumah, melainkan di Apartemen miliknya.

Akhirnya Nata melangkahkan kakinya dan membuka pintu, karena penasaran siapa yang berada diluar tengah malam begini. Kalau orang tuanya Nata pasti sudah tidur dari tadi.

Mata Nata memandang kekanan dan kekiri, memang benar tidak ada siapapun diluar. Saat nata berbalik ingin masuk, Nata melihat sesuatu tergeletak diatas lantai.

"Ini apa ya? Siapa yang taroh disini?" tanya Nata pada diri sendiri, lalu mengambil kotak itu.

Sampai didalam, Nata meletakkan kotak itu. Tapi karena penasaran akhirnya Nata membukanya.

Nata berteriak dan melemparkan kotak itu, membuat isinya berhamburan keluar memperlihatkan boneka yang sudah robek dan berlumuran darah.

"Siapa yang neror gue lagi?" tanya Nata gemetaran, dan berlinang air mata, Nata ketakutan.

Dilantai Nata melihat sebuah kertas, dengan gugup Nata mengambil dan membacanya.

Air mata Nata bertambah deras membaca surat itu, dan bibirnya pucat pasi.

"Dia siapa, dan salah gue apa? Kenapa gue selalu diteror seperti ini?" ucap Nata sesenggukan.

***

Setelah kejadian semalam, Nata tetap memutuskan berangkat kesekolah. Padahal keadaannya kurang sehat, mata sembab, hidung merah, dan bibir pucat.

"Nat lo kenapa? Lo habis nangis?" tanya Amanda.

"Iya Nat, lo kenapa? Sakit? Bibir lo pucet banget," ucap Arrabella yang ikut memperhatikan penampilan Nata.

"Kalau lo ada masalah, cerita ke kita aja Nat, Kita bakal jadi pendengar yang baik buat lo. Walaupun kita belum kenal lama, tapi gue udah anggap lo kayak sahabat. Apapun yang terjadi sama lo, gue akan berusaha buat bantu lo," ucap Amanda tulus.

"Kalian tenang aja, gue gak papa kok. Gue cuma lagi gak enak badan aja," jawab Nata sambil tersenyum tipis.

"Yaudah, kalau begitu gue antar lo ke UKS aja gimana?" tawar arrabella.

"Assalamualaikum anak anak," ucap seorang Guru yang masuk kedalam kelas Nata.

"Walaikumsalam bu," jawab mereka serempak.

"Jadi begini, semua Guru mengadakan rapat di Kantor. Jadi kalian boleh melakukan apapun asalkan jangan ribut, dan kalau ada tugas yang lain silahkan kerjakan. Permisi," ucap Guru itu kemudian pergi.

Semua siswa dikelas itupun sudah sibuk dengan dirinya masing masing. Ada yang nonton film, baca wattpad, ada yang dengerin musik, ada yang selfie, dan ada juga yang main aplikasi tiktok.

"Kita ke kantin aja yuk! Mana tau disana ada Libra," ajak Keysia sambil cengengesan.

"Lo mah Libra mulu yang ada dalam otak lo," cibir Amanda.

"Yang punya doi mah beda," ujar Arrabella menimpali.

Nata hanya diam menyimak perdebatan diantara temannya.

"Mau kemana, Nat?" tanya Indah pada Nata.

"Mau keluar cari angin," jawab Nata singkat, kemudian melangkah keluar.

Amanda menatap kepergian Nata dengan bingung.

"Nata ada masalah apa ya?" batin Amanda.