webnovel

Be My Umbrella

作者: Ryuumi
LGBT+
連載中 · 42.9K ビュー
  • 277 章
    コンテンツ
  • レビュー結果
  • NO.200+
    応援
概要

Setiap orang di dunia ini pasti mempunyai hal yang disukai maupun hal yang tidak disukai. Ada kalanya hal itu sangat berbeda dengan sebagian orang lainnya. Sesuatu yang kita sukai itu akan membuat kita nyaman dan bahagia saat menjalaninya. Sedangkan hal yang tidak kita sukai hanya akan membuat kita merasa risih dan tertekan, terkadang itu juga bisa membuat kita merasa tidak nyaman. Begitu juga denganku. Ada satu hal yang tidak aku sukai di dunia ini. Aku tidak suka dengan apapun yang berkaitan dengan hujan. Aku yang berusaha dengan keras ini tiba-tiba saja merasa putus asa jika teringat dengan hal yang bernama 'hujan'. Bukankah seharusnya aneh jika ada yang membenci hujan seperti diriku ini? Disaat yang lain sangat mengharapkan turunnya hujan bagi kesuburan tanah mereka, ada juga yang berharap cuaca yang panas menjadi lebih sejuk setelah turunnya hujan. Ada yang menantikan sumur mereka terisi dengan air dari tetesan air hujan dan lain sebagainya. Aku hanya ingin hujan ini berhenti, sekali saja, cukup sekali ini saja. Aku seperti ingin menghentikan waktu. Jika saja hujan ini berhenti saat itu, mungkin aku tidak akan terlalu membencinya. Jika memang kejadian yang aku lalui ini tidak begitu berat, mungkin saat ini aku bisa tersenyum sambil berlari di bawah hujan lebat. Tapi, siapa sangka ternyata kejadian pilu malah terjadi dalam hidupku. Kejadian yang tidak pernah ku bayangkan sebelumnya. Kejadian yang akan meniggalkan luka untukku. Kala itu hujan tidak akan pernah berhenti membasahi diriku. Di saat aku berjalan, berlari dan terjatuh sekalipun yang aku lihat hanyalah air yang jatuh membasahi setiap benda yang ia lalui. Suram! Begitu suram hingga membuatku muak. Aku ingin berlari, aku ingin bebas dari genangan air yang seolah perlahan-lahan menyeretku ke dalam. Begitu dalamnya air hingga air itu seakan membuatku tenggelam. Tidak ada yang berusaha menolongku, aku begitu kesulitan untuk sekedar bernapas. Hingga kau datang kepadaku. Akankah orang sepertimu bisa membuatku bangkit dari genangan air kotor yang menenggelamkan tubuhku? Akankah kau mampu mengubahku secara perlahan? Jika memang kau adalah orang yang aku cari selama ini, maka datanglah. Tapi, apabila tujuanmu hanya untuk bermain, silahkan pergi. Aku bukanlah sebagai alat tempat bermainmu. Karena orang yang rapuh sepertiku bukanlah tempat yang cocok bagimu. Tinggallah jika memang kau adalah orang yang tepat. Jangan pergi jika kau merasa aku adalah rumahmu. Tetaplah tinggal hingga nanti istilah kau dan aku menjadi kata 'kita'. Hingga nantinya kita bisa menemukan kebahagiaan bersama saat hujan tiba. Menghapus luka yang begitu dalam tergores dalam hatiku.

Chapter 1BMU

Hujan.

Suara itu kembali terdengar di telingaku. Suara yang terdengar begitu keras di telingaku dimana suara itu datang dari luar tempatku berada.

Tidak peduli seberapa jauh pun aku berada saat ini, suara itu tetap terdengar oleh telingaku. Tidak peduli seberapa banyak aku mencoba memalingkan wajahku, aku hanya ingin berharap kalau aku tidak lagi mendengar suara itu.

Suara hujan yang membuatku merasakan sakit.

Dikala itu hujan turun deras, bahkan lebih deras dari biasanya. Suaranya terdengar seperti menghantam setiap benda yang ia lewati sebelum pada akhirnya air itu jatuh ke tanah.

Tidak ada kicauan burung yang menenangkan hati di pagi hari bagiku dikala hujan, kicauan burung itu seolah-olah terhenti sementara karena hujan. Tidak ada aroma bunga yang terpancar dalam indera penciumanku. Hanya ada aroma air yang bercampur dengan tanah kering yang menjadi basah pada hari itu.

Tidak ada anak-anak yang berlarian dengan tawa bahagianya karena hujan yang menjadi penghalang bagi mereka untuk bermain.

Tidak ada jejak langkah kaki di jalanan, semuanya tertutup akibat air hujan yang membasahi seluruh sesuatu yang ia lewati.

Di tempat dimana semua orang menyebutnya dengan rumah ini, tempat yang seharusnya nyaman bagi semua orang. Tempat yang seharusnya bisa berbagi canda tawa, berbagi cinta dengan keluarga. Berbagi kasih sayang, tapi semua itu seakan tidak ada artinya lagi bagiku.

Tidak ada orang yang ingin berbagi canda tawanya denganku di tempat ini, seakan itu adalah hal yang begitu sulit aku dapatkan. Tidak ada kehangatan lagi di tempat ini. Bahkan, tidak ada lagi pelukan kasih sayang yang aku dapatkan di kala hujan turun membasahi segalanya. Semuanya telah berubah menjadi dingin yang tidak tertahankan bagiku.

Udara dingin di saat hujan menusuk tulangku. Disaat aku membaringkan tubuhku di kasur yang nyaman ini, aku tetap merasa kedinginan. Aku merindukan pelukan hangat darinya.

Pelukan hangat yang hanya tertuju padaku.

Bukankah akan sangat nyaman saat kau menerima pelukan dari Ibumu di saat hujan lebat tiba?

Kau akan merasa tenang hanya dari cerita dongeng yang ia bacakan untukmu. Kau tidak akan takut saat bermimpi buruk di malam hari karena saat kau bangun di pagi hari, ia datang menghampirimu sambil memelukmu.

Berada di sisimu.

Rumahmu juga akan penuh dengan makanan yang sangat kau sukai. Ia akan memasak makanan untukmu setiap kali kau ingin memakannya. Janganlah takut karena beliau selalu ada untukmu, selalu ada di setiap hari-hari indah mu.

Tapi...

Semua kehangatan itu telah berakhir untukku karena hujan ini mengingatkanku akan kejadian pahit yang aku alami pada 5 tahun yang lalu dimana Ibu yang sangat aku cintai pergi meninggalkanku untuk selamanya. Dimana aku kehilangan sesuatu yang sangat berharga dalam hidupku.

Sejak saat itu, aku tidak akan pernah lagi merasakan kehangatannya. Rasa pedih yang menghiasi hati ini disaat hujan deras mengguyur tubuh lemahku. Kehangatan yang sebelumnya aku rasakan telah sirna, semuanya tertutup oleh suara derasnya air hujan yang saat ini turun.

Aku sangat membenci hujan, tidak ada hal baik yang terjadi padaku saat hujan tiba. Seperti Ibuku yang pergi meninggalkanku dikala hujan seperti saat ini.

Rencana yang tersusun dengan rapi tiba-tiba saja tertunda karena hujan turun begitu deras. Rambutku menjadi basah, tubuhku menjadi basah, semuanya basah hanya karena hujan. Suaraku bahkan tidak terdengar karena suara hujan yang menutupi semuanya. Bahkan hati ini pun ikut tertutup karenanya.

Aku menutup hatiku.

Hati yang sudah mati ini tidak akan pernah aku buka lagi untuk siapapun itu. Aku berharap di masa depan, aku tidak akan membukanya lagi karena aku takut terluka untuk yang kesekian kalinya.

Jangan datang padaku seraya membawa sebuah harapan.

Jangan pernah datang membawa tawa, lalu pergi meninggalkan luka.

Semua orang pasti tahu setiap luka yang ada akan sembuh dimakan oleh waktu, tetapi bekas lukanya masih tertinggal dan menjadi ingatan yang begitu menyakitkan bagiku. Kau tidak akan pernah tau, betapa pedihnya ingatan dari luka yang kau ciptakan itu.

Aku yang rapuh ini tidak akan sanggup menghadapinya. Hatiku yang lemah ini hanya akan hancur karena harapan itu. Maka dari itu, jangan pernah datang padaku kecuali memang kau akan tetap tinggal.

Sudah lama, kesendirian menjadi teman bagiku dan kesunyian menjadi bagian dari hidupku. Kesepian pun tidak terlalu menakutkan bagiku.

Sebelumnya, aku berkata bahwa aku sangat membenci hujan, bukan?

Tapi, kenapa?

Kenapa arti hujan bagiku dan hujan bagimu sangat berbeda?

Kau terlihat sangat bahagia dan tidak takut saat hujan membasahi baju indahmu.

Kau berada di sana dan tersenyum sambil berlarian seakan-akan hujan ini menjadi tempat bermainmu.

Kau sangat nyaman, kau bahkan tidak takut kedinginan karena air hujan ini.

Kau tau?

Itu terlihat aneh bagiku. Bagi orang yang membenci hujan sepertiku, kau terlihat sangat berbeda.

Melihat orang yang berlawanan denganku, seperti melihat sisi lain dari dunia ini. Kau yang begitu cerah bagai sinar matahari, sedangkan aku yang begitu gelap seperti bayangan. Kau, orang yang aku temui tidak sengaja pada saat itu, telah mengubah hidupku.

Kau sudah mengubah pandanganku akan arti hujan bagiku.

Seperti sang pelangi yang datang setelah hujan. Sang pelangi yang indah tidak akan memperlihatkan wujudnya tanpa adanya hujan dan sinar matahari. Seperti halnya aku dan dirimu. Aku yang gelap dan kau yang cerah bagai sinar matahari.

Bagai pagi dan malam.

Aku dan kau, tidak akan menjadi 'kita' tanpa gelapku dan terangmu. Menjadi satu perpaduan yang mungkin sulit untuk dipertemukan. Kau datang padaku di saat aku membenci dunia ini, disaat aku tenggelam dengan kesendirianku, dan disaat aku berkata kesendirian adalah temanku.

Kau datang menghampiriku dengan senyum indahmu dan menarikku ke dalam duniamu, dunia yang tidak pernah ku bayangkan sebelumnya. Kau telah berhasil membawaku ke sana.

Tapi...

Kau begitu terang bagiku, sehingga membuatku takut untuk mendekatimu. Begitu terangnya cahaya yang kau pancarkan sampai bayangan kegelapan di belakang cahayamu muncul yang terlihat begitu besar. Aku bertanya padamu, apakah kau akan meninggalkanku juga seperti Ibuku?

Aku sangat takut membayangkan semua itu, ketakutanku menjadi begitu besar. Aku takut semakin ku mencoba bahagia, semakin aku berpikir tentang hal buruk yang akan terjadi padaku. Aku ingin kau jangan pergi dan jangan meninggalkanku.

Kau satu-satunya cahaya yang menyinariku saat ini. Kau datang padaku disaat aku membenci hujan. Maka dari itu, jangan pergi dariku. Jangan datang kemudian pergi meninggalkanku dengan rasa penyesalan yang kau berikan karena akan sangat sulit bagiku untuk menghadapi segalanya. Jika kau tiba-tiba pergi meninggalkanku, aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan.

Tolong jadilah payungku. Payung yang akan selalu melindungiku dari derasnya air hujan yang menerpa tubuh ini. Karena tanpa adanya payung, hujan akan begitu mudah membasahi tubuhku. Kita akan berdiri bersama saat hujan tiba.

Jadilah sisi terang di hidupku dan warnai hari-hariku dengan senyum indahmu. Peluklah aku dengan hangat. Tolong buat aku tidak sendirian lagi di saat hujan tiba. Buatlah hujan menjadi sangat berarti di saat aku bersamamu. Buatlah aku lupa dengan rasa sakit itu. Rasa sakit yang kau ciptakan untukku.

Perlahan...

Sehingga perlahan-lahan aku tidak akan membenci hujan lagi karena ada dirimu. Oleh karena itu, aku akan baik-baik saja dikala kita bersama. Cukup denganmu aku akan merasa bahagia.

Tetaplah di sisiku hingga nanti kita bisa berdiri bersama di saat hujan deras tiba.

Kita tidak akan takut lagi dengan terjangan air hujan yang membasahi tubuh ini. Kita akan menghadapinya bersama sambil berpegangan tangan, dan jadilah payung untukku. Kita akan hidup bahagia bersama. Berjanjilah padaku, kau akan tetap tinggal denganku sampai kapanpun. Aku akan melindungimu dan kau akan melindungiku. Kita akan selalu bersama menghadapi semuanya.

Satu hal yang ingin ku sampaikan padamu, aku mencintaimu.

あなたも好きかも

[BL] Thriller Trainee

Author: Wang Ya Genre: Unlimited Flow, Horror, Supernatural Pesulap Zong Jiu yang sudah tidak bernyawa bertransmigrasi ke dalam novel horor dengan alur cerita yang tak terbatas tentang pertunjukan bertahan hidup, menggantikan umpan meriam yang meninggal secara tragis di babak evaluasi pertama. Pertunjukan ini sangat menarik. Dari puluhan ribu orang, hanya seratus orang yang dapat bertahan hidup, dan posisi c (pesaing terkuat) bahkan dapat memperoleh tiket keinginan universal. Kalau orang lain, mereka mungkin akan ketakutan setengah mati. Tak seorang pun menyangka bahwa Zong Jiu tidak hanya tak kenal takut, tetapi juga menimbulkan kehebohan yang sensasional, tanpa malu-malu memamerkan triknya sepanjang jalan. Setelah tipu muslihatnya berhenti, dan hidupnya dapat dianggap aman dan tenteram, ia berakhir dalam persaingan dengan penjahat besar dalam novel tersebut. Hari ini kau berusaha menyerangku, besok aku akan menyerangmu lagi, bolak-balik, itu cukup menyenangkan, heh. Alhasil, meski hanya main-main, suatu kali mereka terbawa suasana dan benar-benar berakhir tidur bersama. Melihat musuh bebuyutan yang menekannya ke tanah, Zong Jiu dengan malas mengangkat pandangannya. "Jika kau ingin membunuhku, bunuh saja aku, jangan bicara omong kosong." Bahkan saat dalam posisi yang kurang menguntungkan, dia tidak menunjukkan sedikit pun rasa takut, dan malah terus memprovokasinya. Orang itu menggunakan jarinya yang sedingin es untuk menelusuri telinganya, dan gerakan menuju aorta tiba-tiba terhenti. “Sayang sekali. Aku sudah berubah pikiran.” — Dulu dia sangat ingin membunuh Zong Jiu secara pribadi. Setiap hari, dia selalu menyesal karena tidak mencungkil dagingnya, mematahkan lehernya sendiri. Namun setelah orang ini jatuh ke tangannya, keinginan lain yang lebih mendesak tumbuh seperti rumput liar. Dibandingkan menang atau kalah, ia lebih suka melihatnya menangis dan terengah-engah, dengan mata merah, memohon belas kasihan.

Elhafasya · LGBT+
レビュー数が足りません
260 Chs

Mimpi

PENGUMUMAN! Buku 1 TAMAT [Berlanjut ke Buku 2 dengan Judul MIMPI: Takdir Yang Hadir] Catatan: Buku ini akan dibagi jadi 3/trilogi. Buku 1: MIMPI (Isi 202 bab) Buku 2: MIMPI: Takdir Yang Hadir (Segera!) Buku 3: MIMPI: Akhir Sebuah Takdir (Belum) . . SINOPSIS: Renji Isamu. Pria 29 Tahun. Biseksual. Novelis BL selebriti nomor 1 Di Jepang. Tampan, berdompet tebal, professional, namun sebenarnya tidak bahagia. Renji terbiasa melakukan one night stand. Dengan lelaki. Dengan perempuan. Dengan teman. Dengan pelacur. Baginya semua sama saja. Di masa lalu Renji tidak seperti itu. Hanya saja kekecewaan yang mendalam telah merubahnya. Karena sang ayah membenci dirinya yang bisa mencintai laki-laki juga, Renji terpisah dari Veer dan keluarganya dari Jerman. Dia lalu melarikan diri ... Dan kemudian hidup seorang diri di Jepang. Di Jepang Renji jatuh cinta lagi dengan Jean. Seorang gadis. Tapi, lagi-lagi dia jatuh patah. Dan saat dia akan serius dengan Haru, seorang lelaki, kenyataan telah menamparnya keras-keras. Dua kali gagal pernikahan. Renji tidak ingin menjalani kehidupan romansa dan persetan dengan segalanya. Namun, pada suatu hari Renji bertemu dengan Ginnan Takahashi. Seorang gigolo. Pelacur pria di sebuah bar 24 Jam. Mereka bertemu tanpa sengaja. Mereka saling menatap tanpa rencana. Dan mereka jatuh cinta dengan begitu banyak cerita. . . . NB: Biseksual adalah kecenderungan bisa mencintai laki-laki maupun perempuan sekaligus. . . IG: @mimpi_work (CEK DAN FOLLOW. BERISI VISUAL PARA TOKOH DAN SETTING DI DALAM NOVEL)

Om_Rengginnang · LGBT+
5.0
220 Chs
目次
1

応援