"Agnes, apa kabar?" Suara berat dan serak ciri khas Donni, membuat perempuan yang sedang asyik menyiram tanaman itu, reflek menjatuhkan alat penyiram tanaman ke bawah kakinya. Tubuhnya terdiam membatu. Suara itu … tidak akan pernah dilupakannya seumur hidupnya.
"Dua puluh tiga tahun sudah aku mencarimu kesana kemari. Ternyata kamu disini adanya. Huh, bahkan kamu tidak ingin menyambutku?" Donni menahan sesak didadanya. Untuk bernapas saja dirinya seperti kesulitan. Entah sejak kapan wanita yang dinikahinya secara terpaksa itu telah merebut relung hatinya paling dalam. Namun sifat Donni sendiri yang cenderung kasar dan cemburuanlah yang menghancurkan dirinya sendiri juga orang-orang disekitarnya.
Wanita dihadapannya konsisten tidak bergerak apalagi menoleh. Namun, tampak tubuhnya sedikit bergetar seperti menahan tangis. Donni yang tidak sabar segera berjalan cepat menuju wanita tersebut dan menarik satu tangannya agar menghadap dirinya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください