Belakangan ini tugasku sedikit terasa ringan, karena mendapat bantuan dari Arnold. Pria itu berjaga sepanjang malam dan membiarkanku tidur nyenyak. Setelah beberapa hari tidak memejamkan mata, karena menunggu Bang Anton masih belum membuka matanya.
"Mbak ipar, boleh saya cerita?" Tiba-tiba Arnold bertanya.
"What? Apa kamu bilang barusan?" tanyaku.
" Mbak ipar, kan, kamu kakak iparku," jawabnya sambil memonyongkan bibir.
"Astaga! Kamu itu ada-ada aja!" seruku terkekeh pelan.
"Mau dengerin nggak ceritanya?"
"Oke, aku dengerin," jawabku.
"Bang Anton pernah cerita sesuatu tentang saya?" tanya Arnold.
"Belum, eh cuma sedikit aja sih. Kebandelan kamu yang luarbiasa. Itu palingan," jawabku.
"Gue nggak ada baik-baiknya apa ya di mata Abang gue." Arnold menggaruk kepalanya, ia tersenyum menunjukkan deretan giginya yang rapi putih terawat.
"Ya udah kamu mau cerita apa Arnold Aku bakal . dengerin," kataku.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください