Kondisi di rumah rasanya sangat tidak nyaman. Mami bersikap dingin padaku, sedangkan Kiara diam saja. Bahkan tidak mau bermain dengan adiknya. Sehingga dua hari ini Kimberly dan Lucas mulai protes atas sikap kakaknya. Mereka yang terbiasa bersama, harus terpisah tabir tipis bernama ego.
"Lucas, apa Kak Kiara sakit ya? Kenapa dia tidak mau bermain dengan kita." Kimberly bertanya kepada Lucas.
"Tidak tahu juga, Kakak kan, dia misterius kalau diam. Sama seperti Ayah," jawab Lucas.
"Kita harus berbuat sesuatu!" seru Kimberly.
"Apa?" tanya Lucas."
"Prank kecil supaya dia bicara," jawab Kimberly.
Aku hanya mendengarkan keduanya bicara, sambil memasak makan malam. Karena Kiara diam saja, Kimberly dan Lucas selalu mengikuti langkahku kemanapun kecuali di kantor. Sekarang aku sadar betapa mereka sangat dekat dengan Kiara, bagaimana jika suatu saat nanti satu dan lainnya terpisahkan oleh keadaan.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください