Bukannya bertanggung jawab atas apa yang dilakukan, Nabila hanya cengengesan dan mengakui. Kalau semua yang dilakukan adalah ulahnya, kupikir dia akan malu. Setelah aku menginterogasi orang rumah, tapi ternyata tidak berpengaruh sama sekali. Nabila memang gadis kaya yang tidak pernah menyentuh dapur sepertiku.
Aku hanya menghela nafas saking kesalnya pada Nabila. Tapi tidak bisa marah, karena ada Bang Anton dan menghargai hubungan persaudaraan mereka yang sudah terjalin. Akhirnya aku menggunakan Apron dan memasak di dapur.
"Gila ya Anton, tadi itu parah banget sih kocak. Aku mau jadi mau nonton lagi deh," kata Nabila sambil cekikikan.
"Gimana? Seru kan, besok kita nonton lagi," sahut Bang Anton.
"Iya aku mau nonton lagi pokoknya temenin ya. Aku nggak mau seneng sendirian," kata Nabila.
"Oh ya jelas dong aku akan temenin kamu. Masa biarin cewek cantik sendirian," gurau Bang Anton.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください