Hari-hari berlalu dengan damai, setiap waktu aku menghitung kalender. Berharap enam bulan berlalu dengan cepat. Namun, sudah lumrahnya kehidupan, jika ditunggui maka akan terasa lumayan lama.
Sekarang, aku punya kegiatan baru setiap libur yaitu pergi ke kajian bersama Danisya. Mas Denis tidak melarangku melakukan apapun, kecuali memaksa bertemu dengan Kiara. Aku hanya bisa pasrah dan melihat Kiara bermain dari lantai atas.
Aisha benar-benar membatasiku untuk dekat dengan Kiara, anak itu semakin lucu saja. Apalagi sudah bisa bilang Mama setiap kali melihat padaku. Walau Kiara bukan darah dagingku, tapi hati ini sangat menyayanginya.
"Dinda," panggil Mas Denis.
"Iya Mas," jawabku seraya menoleh ke belakang.
"Malam ini kita keluar," kata Mas Denis.
"Ke mana?" tanyaku.
"Kamu lupa ya ini hari apa?" Mas Denis balik bertanya.
"Hari jumat, Mas," jawabku.
"Tanggal?"
"Dua puluh tujuh."
"Gitu aja nggak ingat," kata Mas Denis sambil ngeloyor pergi.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください