190√
Ketika kami sedang makan siang, tiba-tiba saja Aisha menerobos masuk ke dalam rumah dan aku terkejut karena suara teriakannya yang menggema. Aku meminta Mami untuk duduk saja bersama Kiara, karena anak itu terlihat ketakutan. Aku dan Joe maju ke depan untuk menghadapi Aisha yang muntah marah karena apa.
Aisha menggendong Daren di sisi kiri pinggulnya, dengan napas terengah-engah wanita itu terus berteriak memanggil nama Kiara. Anehnya Daren hanya diam saja mendengar teriakan ibunya yang sangat gencar. Bukankah seharusnya anak kecil itu takut dengan suara besar.
"Kiara, ayo pulang! Kamu ngapain diam di rumah orang. Dasar anak gak tahu diri malu-maluin aja," teriak Aisha hendak menjewer telinga Kiara.
"Bisa nggak sih, kalau ngomong sama anak kecil itu nggak usah pakai teriak-teriak," balasku kesal.
"Dia anak saya, ya terserah saya mau gimanain dia. Orang saya yang didik dia, bukan kamu juga kan," kata Aisha.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください