webnovel

133. Tuntutan Pengadilan Anak

Di mansion Gu Hyung Jae, para pengacara berpamitan pergi guna mewakili Hyung Jae memenuhi panggilan pengadilan daerah untuk mendengar pembacaan tuntutan.

"Asbak rokok?" Hyung Jae baru sadar dengan benda berbentuk patung liberty di atas meja.

"Bukan asbak, tapi hiasan," ucap Bibi. "Pemberian dari suster asuh Tuan Kecil Bao. Katanya, hadiah dari ayah Bao sebagai rasa terima kasih lantaran telah mengajak anaknya bertamasya."

Hyung Jae menaruh patung indah berbahan batu granit berhias permata tersebut sambil tersenyum. Dia menghela napas panjang. Memijat pelipis kepala. "Akhirnya Mae Mae punya teman."

"Jangan meremehkan anakmu. Dia punya banyak teman, hanya saja baru kali ini punya sahabat."

Selama ini Mae Mae kesepian. Dia punya banyak teman di sekolah, tapi tidak ada yang sejati. Baru kali ini Mae Mae berlibur bersama sahabat.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください