Indah menatap adiknya dengan dingin.
Dia telah menyaksikan semuanya dari ruang rapat.
Putri telah membawa Toni ke perusahaannya untuk melamar Indah di depan umum. Tidak hanya menyakiti dan menghina Arya, tapi juga sangat mempermalukan Indah.
Bagaimana dia akan tampil di depan umum sekarang?
Indah melihat Arya masuk. "Aku tidak akan mengganggu ini. Dia milikmu sepenuhnya."
Tatapan dingin Arya yang mematikan tertuju pada Putri.
"Putri, kamu saudariku! Bagaimana kamu bisa melakukan ini padaku?"
Tanpa ragu, Arya menampar wajahnya dengan keras, menyebabkan salah satu pipinya membengkak.
Indah membeku. Namun, dia segera mengalihkan pandangannya, dia memutuskan untuk tidak melihat kejadian itu.
Putri tampak seperti hendak menangis saat mulutnya ternganga.
Tanpa ampun, Arya menampar pipinya yang lain.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください