Aini mengernyit kecil mendengar ucapannya yang datar. Namun, dia malah merasa lebih nyaman mendengar ucapannya yang begitu daripada yang perhatian.
Segera gadis itu duduk di sana, melihat wajah gurunya yang acuh dan membaca berkas yang di berikan oleh Hikman. Keduanya bicara hal yang akan membuat keberlangsungan toko, memperlancar semuanya. Sedangkan dia hanya duduk tanpa tahu apa yang menjadi gunanya di tempat ini. Ya, dia hanya menjadi pandangan beberapa karyawan lama, hingga menjadi tidak nyaman.
''Aini itu siapa Pak Mursal, Azizah? Kulihat kamu dekat dengannya.'' Seorang pelayan toko bertaanya, pada Azizah yang fokus membenahi isi rak.
Azizah tak langsung menjawab, dia justru melihat kearah Aini yang tampak duduk di hadapan gurunya.
Well, dia juga tidak tahu harus menjawab apa. Ini belum dia bicarakan dengan Aini.
''Azizah, kamu dengar aku, 'kan?'' Wanita itu berkata, seraya mengguncang lengan Azizah dengan llembut.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください