"Huuu, takut ...." Zulkar berkata meledek, hingga Aini cemberut melihatnya.
"Awas saja kalian, akan kukatakan pada Ummi." Masih dengan ancaman yang sama, Aini berkata sambil meraih air minum di atas meja.
Haikal dan Zulkar hanya tertawa kecil melihatnya.
"Aku serius! Akan kukatakan pada Ummi," ucapnya sambil melotot sebal. "Ih, Abi ...."
Zulkar merangkulnya, menepuk bahunya sambil mengunyah.
"Abi bekerja tidak mudah dihentikan, Sayang. Atau semuanya akan kacau nanti. Pekerjaan itu butuh konsentrasi penuh yang membuat Abi harus benar-benar fokus," ujarnya memberi pengertian, hingga Aini mengernyit.
"Bukannya Abi yang punya? Kenapa Abi harus susah payah mengerjakannya?"
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください