Mursal mengangguk. "Mobilku bagaimana?"
"'Kan ada di toko, kamu pergilah. Aku akan menjaga toko, nanti jika sudah aman, kamu bisa kembali atau bawa mereka singgah ke toko kamu. Sedang apa mereka di sini, sudah pasti mencarimu, bukan?"
Mursal diam sejenak, sebelum akhirnya mengangguk lagi dan pamit untuk mulai mengikuti Aini. Gadis kecil yang berupaya dia miliki, tapi masih berserah pada sang Ilahi. Jika mampu, dia pasti dapat memilikinya. Semua itu hanya Allah yang akan mengaturnya, dia hanya akan berusaha.
Melangkah perlahan-lahan di belakang mereka, Mursal menatap lurus kearah tiga orang di depannya. Dia ingin memastikan bahwa dua gadis kecil itu baik-baik saja, dengan tak menghampiri mereka.
"Bapak tinggal bersama siapa di rumah?" Suara Azizah bertanya sopan, sampai ke telinganya.
"Berdua dengan istri saya, tapi istri saya sudah tidak sanggup berdiri, paling hanya duduk. Sudah tua," jawab bapak itu sambil tersenyum sendu.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください