webnovel

Tak bisa Melawan

Ariani kali ini benar benar mati kutu di buat Adrian, dia bingung harus bagaimana, dia masih tak ingin mengakui perasaannya begitu saja, namun dia juga tak ingin menyangkal semua ucapan Adrian. Beruntung saat bersamaan pelayan kembali dan membawa makanan mereka. "akhirnya datang juga," ucap Ariani "kau mau masih terus berbicara atau mengijinkan ku untuk makan" lanjut Ariani mengalihkan perhatian. "makan lah" ucap Adrian seraya tersenyum. Ariani pun memakan makanannya dengan anggun dan lahap dia tak berani menatap ke arah Adrian. Namun dia menyadari bahwa Adrian terus menatap nya. "kenapa kau terus menatap ku, belum puas mengganggu ku" ucap Ariani kesal. "aku tidak melihat mu selama 3 bulan lebih, tapi itu rasanya sudah 3 abad, dan sekarang kau ada dihadapan ku jadi bagaimana menurutmu" ucap Adrian blak blakan dan membuat Ariani semakin gugup. "ehemm, sudah lah makan makanan mu cepat, kita sudah terlalu lama di luar" sahut Ariani. "Itu Hotel milik ku jadi terserah aku dan tidak akan ada yang berani menegur ku" sahut Adrian tak mau kalah "itu kau, lalu aku.?" lawan Ariani, "kau, kau itu calon nyonya Adrian Suprapto jadi siapa yang akan berani menegur mu" jawab Adrian santai. Mendengar itu Ariani yang sedang makan pun tersedak makanannya. "minum lah" ucap Adrian seraya memberikan gelas minuman ke Ariani, dan Ariani pun langsung menerima nya. Melihat ekspresi Ariani , Adrian pun tersenyum puas. "kau ini, sedang kerasukan hantu atau apa sih dari tadi ucapan mu di luar dugaan" ucap Ariani akhirnya.

"Tidak aku baik-baik saja" sahut Adrian santai dan kembali memakan makanannya. Dia merasa menang hari ini karena semua ucapan nya tak mendapatkan penolakan dari Ariani, walaupun Ariani pun tidak mengiyakan atau menerima nya begitu saja, tapi Adrian sangat paham sifat Ariani dari dulu dan tak pernah berubah, malah semakin menjadi, sangat dingin ,keras kepala, dan gengsi yang cukup besar, jadi dia dapat paham dan memaklumi nya, namun justru sikap itu lah yang membuat Adrian sangat menyukai Ariani dari dulu dan bahkan sekarang sangat mencintai gadis ini. Mendengar jawaban Adrian dan melihat ekspresi Adrian Ariani tak berani membuka mulutnya. Dia sama sekali tak bisa melawan Adrian hari ini.

Kini mereka sudah berada di dalam mobil Adrian dan menuju ke hotel Adrian , tempat kerja Ariani yang baru. Ariani sama sekali tak bersuara , sedang kan Adrian sudah sibuk dengan hp nya . Tak lama mereka pun memasuki parkiran hotel. Ariani memang sudah mendengar tentang hotel ini, dan memang sangat menakjubkan. Ariani pun masuk ke dalam hotel bersama Adrian. Dia menyadari bahwa beberapa mata menatap kedatangan Mereka. Ariani kembali merasa canggung. dan mundur selangkah agar tak berjalan berdampingan dengan Adrian agar tak terlihat mencolok. Namun Adrian menyadari sikap Ariani. "berjalan lah disamping ku, atau kau mau aku menggenggam tangan mu" ucap Adrian yang bermaksud menggoda Ariani tapi juga sebuah ancaman yang akan benar benar terjadi jika dia tidak menuruti Adrian. Ariani pun dengan spontan menyembunyikan tangan nya kebelakang dan menggeleng, mau tidak mau dia dan Adrian pun berjalan beriringan. dan saat tiba didepan lift dan pintu nya terbuka Adrian melirik dan memberikan kode agar Ariani masuk terlebih dahulu, Ariani paham dan mengikuti nya begitu Ariani masuk Adrian pun ikut memasuki lift melihat Adrian sudah masuk ada beberapa karyawan yang juga ingin ikut masuk dengan cepat Adrian berkata "gunakan lift lain". mendengar ucapan itu mereka semua pun hanya bisa diam dan menunduk.