webnovel

Arman Sang Penakluk

Bagaimana rasanya menyaksikan kematian gurumu di depan matamu? Itulah yang dirasakan Arman, seorang pemuda ras manusia yang hidup di keluarga sederhana. Suatu saat dirinya berguru pada seorang tetua, untuk menaklukan Kingdom lain dan menyatukan dunia! Namun...gurunya dibunuh? Kampung halamannya diserang? Arman yg berhasil bertahan hidup, kini hanya memiliki 1 tujuan. Membalaskan dendam gurunya! Dibantu oleh beberapa sahabatnya dari berbagai Ras serta kakaknya ridho, ia mencari kelompok badik merah yang dipimpin oleh seorang pejabat pemerintahan... Dapatkah Arman membalaskan kematian gurunya dan menjadi sang penakluk dunia penuh misteri ini? Siapakah dalang dibalik pembunuhan gurunya? Akankah Arman memilih balas dendam atau melupakannya? Petualangan penuh balas dendam, persahabatan antar Ras dan makna hidup... Baca hanya di "Arman Sang Penakluk" Saya akan selalu berusaha tiap hari untuk mengupdate ceritanya. Jangan lupa untuk selalu mendukung karya-karya lokal di webnovel. nb : mohon maaf jika dalam penulisan masih terdapat kekurangan, secara baru belajar dalam penulisan novel

Si_Koplak · ファンタジー
レビュー数が足りません
402 Chs

Bab 282 - Masa Lalu Inkarnasi Andre Part 3

Dia melambaikan tangan kanannya secara horizontal seolah-olah tangannya adalah pedang. Setelah satu gerakan sederhana itu, semua monster yang datang menyerang terbelah dua. Itu kemudian mulai hujan, namun bukan air yang menghujani itu adalah darah.

-------

Arman terkejut dengan ingatan bersama, dia sekarang bisa mengerti untuk apa tanda lahir itu. Dia juga bisa mengerti betapa pentingnya gadis ini, Dewi Bulan untuk inkarnasi Andre Taulany di masa lalunya. Dia juga sama pentingnya dengan Daniel Mananta.

"Sekarang izinkan aku untuk berbagi sedikit informasi tentang Naga Corby."

-------

Sekali lagi Arman diperlihatkan ingatan dari sudut pandang Andre Taulany.

"Dengarkan aku roh yang melampaui akhir. Ikuti jalan menuju cahaya jiwaku. Kalian yang ingin membuat kontrak denganmu. Majulah jadi aku dapat menilai nilai mu!"

Setelah mengatakan bahwa sekelompok suara datang berbicara di kepalaku, aku mendengar suara guru di tengah-tengah semburan suara.