Lavanya mengangkat bahunya tak acuh. Kenapa pertanyaan konyol itu yang harus didengarkan olehnya? Sedang dirinya tentu saja tidak mengetahui apa pun tentang itu.
"Kakak tidak tahu kenapa bisa dia melakukan hal itu, tapi yang jelas ... mungkin ada maksud dan tujuan tertentu, itu mah pasti. Tau ah, Kakak tidak mau pusing dengan apa yang dilakukan olehnya." Lavanya menggeleng cepat, dengan mata yang menatap pada Ilona serius.
Ilona terkekeh pelan melihat Lavanya yang frustasi seperti itu. Ia mengajaknya untuk kembali saja ke dalam ruang rawat Delvin, dan tentunya sekalian ingin meminta izin juga untuk pulang.
Ilona tidak cukup nyaman berduaan dengan kekasihnya, sedangkan banyak orang yang melihatnya. Ia merasa kedekatannya itu bukanlah sebuah pameran, yang harus diperlihatkan oleh orang-orang.
"Kak, lebih baik kita minta izin ke Delvin dan ayahnya, untuk pulang ke rumah." Ilona meminta itu pada Lavanya, dengan satu alis terangkat naik. "Bagaimana? Kakak tidak keberatan, kan?"
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください