Sean pun melangkah menuju ke rumah tua itu. Sekelebat ingatan saat ia disekap di tempat itu pun datang membuatnya mengenang kembali masa-masa yang menyebalkan itu.
Ia lalu melangkah ke pintu dan memegang gagangnya. Ia memutar gagang itu dengan jantung yang makin berdebar kencang. Adakah Christoper di dalam sana dan sedang bersembunyi?
Pintu itu tak dikunci bahkan nyaris bobrok saat disentuh. Saat Sean berhasil membukanya, sayang sekali ia tak menemukan Christoper di dalam sana.
Rumah itu kosong dan hanya ada bekas kasur tempat dia tidur dulu. Sean pun menendang udara dengan kesal. Sial! Ke mana perginya kau, Christoper?
***
Malam-malam Edwin duduk termenung di gazebo area belakang rumah seraya mengamati ikan-ikan peliharaannya. Beberapa kali ia tampak menghela napas panjang. Tak lama kemudian Ophelia datang membawakan secangkir teh hangat.
"Ayah..." sapa Ophelia seraya meletakkan teh hangat buatannya. "Ayah kenapa sendirian di sini, nanti ayah kedinginan," ujarnya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください