webnovel

Annasya

Nasya atau Annasya adalah seorang gadis muda yang harus menerima kenyataan pahit dalam hidupnya. Dimulai dari kehidupan pernikahannya yang tak seindah cerita novel, berjuang untuk bangkit. Hingga bertahan dari semua kerasnya dunia. Kehidupan rumah tangga yang jauh dari kata romantis, harmonis apa lagi bahagia.

princess_LeeBin · 歴史
レビュー数が足りません
7 Chs

7

Pagi ini Nasya bangun sedikit lebih siang, karena ini hari Minggu jadi Nasya ingin menikmati sisa waktu liburnya dengan bersantai dan beristirahat saja di rumahnya. Nasya sudah bangun sejak tadi, namun ia masih bermalas-malasan di atas kasur nya sambil memainkan ponselnya saja sejak tadi.

Bu Aisyah pun sejak tadi sudah membangunkan Nasya, tapi Nasya tetap bermalas-malasan di kamarnya saja. Karena jarang-jarang Nasya bisa menikmati waktu liburnya, biasanya jika jadwal kuliahnya sedang padat Nasya hanya punya sedikit waktu luang saja di hari weekend nya.

Triiingg....

From: +62

Pagi Nasya! Semoga pagi mu menyenangkan.

Pesan dari penggemar rahasianya pun tak ketinggalan sudah sejak pagi menyapanya, membuat Nasya semakin heran. Tapi itu tidak membuat Nasya risih atau bagaimana, ia memilih untuk menanggapi pesan yang selalu di kirimkan pengagum rahasianya itu.

Dan sejak tadi Nasya sudah asik saling berkirim pesan dengan si pengagum rahasianya itu. Sudah lumayan ada kemajuan dari pesan yang sering ia kirim, meski Nasya masih belum bisa menebak siapa sebenarnya orang itu.

Jam sudah pukul delapan pagi, Nasya pun memutuskan untuk bangkit dan mandi, ia ingin menyegarkan tubuhnya terlebih dulu. Setelah itu barulah Nasya sarapan, karena perutnya sudah mulai meronta untuk segera di isi. Nasya membawa handuknya menuju kamar mandi dan melihat sudah ada sepiring roti bakar dan segelas susu segar yang sudah di sajikan Bu Aisyah.

" Waduh, bikin gue tambah laper aja!" Gumam Nasya saat melihat sarapannya itu. Nasya buru-buru masuk kamar mandi dan memulai ritual mandinya.

Setelah selesai mandi dan berpakaian Nasya sudah terlihat segar karena ia baru mandi. Nasya keluar kamar dan memulai sarapannya sendiri, karena Bu Aisyah dan pak Rudi biasa berolah raga di hari Minggu jadi mungkin saat ini mereka masih berolah raga atau sedang menikmati waktu santai bersama.

Setelah sarapan Nasya memutuskan untuk keluar rumah menikmati sisa matahari pagi yang sebentar lagi akan berganti siang hari. Dengan pakaian santainya serta rambut yang ia kuncir asal, Nasya keluar dan berdiri di depan pintu pagar rumahnya.

" Hem...emang paling enak hari Minggu!" Gumamnya saat melihat sekeliling rumahnya. Nasya melihat banyak tetangganya yang sedang santai bersama dengan keluarga mereka, ada juga yang asik dengan aktivitas mereka sendiri.

Setelah mengunci pintu rumah, Nasya melangkah keluar untuk sekedar berjalan-jalan saja melemaskan otot-otot kakinya. Biasanya waktu Nasya banyak di habiskan di kantor atau kampus saja, jadi jarang sekali ia menikmati waktu senggangnya. Sepanjang jalan Nasya melihat kiri kanannya banyak tetangga yang tersenyum menyapanya, Nasya pun balas tersenyum ramah dan sesekali sedikit berbasa-basi dengan ibu-ibu yang di kenalnya, bahkan terkadang Nasya juga menggoda anak-anak kecil yang ia jumpai.

Ah! memang paling nikmat jika sedang luang. Gumam Nasya.

" Nas, Nasya!" Pekik suara dari arah belakang Nasya. Nasya pun menghentikan langkahnya dan menoleh mencari asal suara itu.

Nasya melihat kak Yanu yang sedang tersenyum berjalan kearahnya.

" Ada apa kak?" Tanya Nasya saat Yanu sudah berada di sampingnya.

" Gak ko lagi santai aja. Kamu sendiri?" Tanya Yanu lagi.

" Oh Nasya pikir ada apa. Sama Nasya juga lagi santai aja, udah lama gak jalan santai." Ucap Nasya tersenyum ramah.

" Wah kalo gitu pas donk, gimana kalo kita jalan santai sampe supermarket depan sambil ngobrolin rencana buat persiapan?" Tanya Yanu dengan antusias.

" Oke boleh, mumpung aku santai. Yuk!" Nasya mengiyakan ajakan Yanu.

Mereka pun kini berjalan menuju supermarket yang berada di ujung jalan sana. Sepanjang jalan keduanya terlihat asik mengobrol dan menikmati waktu mereka. Setelah sampai Yanu membelikan Nasya minuman dan duduk santai membahas rencana yang akan mereka lakukan.

Keduanya nampak serius membicarakan dan mendengarkan satu sama lainnya dalam mengungkapkan ide yang ada. Nasya terlihat antusias menyampaikan ide-ide nya sampai ia lupa waktu sudah menunjukan pukul setengah dua belas siang.

" Wah, saking asyiknya ngobrol. Tau-tau udah jam segini aja ya?" Gumam Nasya saat melihat jam di ponselnya.

" Iya, mungkin karena kita punya ide dan pemikiran yang sama. Jadi waktu gak kerasa." Ucap Yanu tersenyum manis menatap Nasya. Nasya hanya tersenyum simpul menanggapi Yanu.

" Ya udah kak, Nasya pamit pulang deh. Takut ayah sama ibu nyariin. Bye!" Ucap Nasya bangkit dari duduknya dan berlalu.

Yanu hanya mengangguk menatap punggung Nasya yang pergi meninggalkannya sendiri, padahal jauh dalam hatinya Yanu masih ingin mengobrol bersama dengan Nasya. Namun karena waktu yang sudah siang jadi mau tak mau mereka harus menyudahi obrolan itu.

' Huft..! kapan lagi coba?' Gumam Yanu yang masih terus menatap kepergiannya Nasya yang kini bahkan sudah tak terlihat lagi.

Sebenarnya Nasya gadis yang menarik, ia juga terkenal ramah dan supel. Membuat siapapun pasti jatuh hati di tambah lagi dengan wajah imutnya, membuat siapa pun akan senang memandangnya. Tak terkecuali Yanu, namun Nasya yang sejak dulu menganggapnya sebagai kakak saja membuat Yanu sedikit bingung untuk mulai mendekatinya.

' Mending balik lah!' Ucapnya lagi bangkit dan berjalan berlawanan arah dengan Nasya, karena memang rumahnya yang berbeda gang dengan Nasya.

Nasya kembali berjalan santai menyusuri jalan yang tadi ia lewati, kini sudah mulai terlihat sepi di sekeliling nya. Mungkin karena waktu sudah siang hari, jadi membuat semua orang memilih untuk menghabiskan waktu mereka di dalam rumah. Matahari sudah bersinar dengan teriknya siang ini membuat Nasya berkeringat.

" Huh!! Panas banget!" Gumamnya sambil mengelap keringatnya yang mulai menetes di keningnya. Nasya mempercepat langkah nya lagi menuju rumah.

" Loh Sya, dari mana?" Tanya pak Rudi yang kebetulan baru memarkirkan motornya di teras rumah.

" Eh, ayah udah pulang? Nasya abis dari supermarket depan tadi sama kak Yanu." Jawab Nasya buru-buru masuk ke dalam rumah.

" Oh, kirain kamu pergi kemana. Sampe keringetan gitu?" Ucap pak Rudi yang melihat anak gadisnya sudah banjir akan keringat.

" Iya, panas banget. Udah lah Nasya mau masuk dulu, mau ngilangin keringet." Jawab Nasya masuk kedalam kamarnya.

Nasya langsung mengganti bajunya dengan baju yang berbahan tipis agar keringatnya berhenti mengalir, tak lupa ia pun menyalakan AC kamarnya agar udara nya lebih sejuk. Nasya merebahkan tubuhnya di kasur.

Triiingg...

From: +62

Siang Nasya, selamat istirahat. Jangan lupa makan ya? Jaga kesehatan juga.

Lagi-lagi pesan dari penggemar rahasianya. Nasya sudah mulai terbiasa kini dengan pesan-pesan yang masuk, dengan wajah tersenyum Nasya membalas pesan itu.

To: +62

Siang juga, Makasih buat pengingatnya.... Anda juga jangan lupa makan dan jaga kesehatan.

Balas Nasya.

Tok...tok...tok...

" Nas, makan siang dulu?" Ucap Bu Aisyah mengetuk pintu kamar Nasya.

" Iya Bu, sebentar." Ucap Nasya kembali bangkit dan keluar kamar untuk makan siang dengan orang tuanya.

" Kamu dari mana?" Tanya Bu Asiyah saat mereka sedang di meja makan.

" Tadi jalan bentar terus ketemu kak Yanu, ya udah kita ngobrol di supermarket depan." Jawab Nasya santai. Kedua orang tuanya hanya beroh saja.

Setelah makan siang Nasya membantu Bu Aisyah di dapur membereskan meja makan dan mencuci piring, beres di dapur Nasya kembali ke kamarnya dan memilih untuk langsung mengerjakan hasil tadi yang ia diskusikan bersama dengan kak Yanu.

Nasya nampak asik mengerjakannya sambil memakai headphone mendengarkan musik dari laptopnya. Sambil mengikuti irama lagu, sesekali Nasya ikut bernyanyi. Meski suaranya tak sebagus penyanyi pada umumnya, tapi setidaknya bisa menghilangkan penatnya saat mengerjakan tugas seperti sekarang. Walau bukan tugas kantor atau kuliah, tapi tetap saja Nasya bersemangat mengerjakannya. Nasya ingin membantu sebaik mungkin untuk pelaksanaan acara mereka nanti.

.

.

.