Lily membuka matanya perlahan saat merasakan pusing di kepalanya. Biasanya Lily merasakan pusing seperti ini di kala Lily tidur terlalu lama ataupun ketika tertidur dengan rambut yang basah. Namun langit jingga yang Lily lihat dari balik tubuh kekar milik Angkasa menunjukkan bahwa Lily tidur cukup lama. Ya, sedari pukul satu siang ketika Lily usai bertemu teman-temannya. Lalu sampai pukul setengah enam sore, itulah waktu yang terlihat di jam dinding di kamar ini.
Lily tidak terkejut melihat dada bidang Angkasa yang tidak tertutup apapun. Lily juga tidak kaget saat tahu Angkasa memeluknya dengan erat, jujur saja hal itu lumayan Lily sukai. Apalagi ketika tangan Angkasa yang menjadi bantalnya. Lily merayap ke atas agar bisa melihat wajah tampan milik kekasihnya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください