Gelisah, itu yang selalu Rena rasakan ketika memutuskan untuk melawan keluarga. Jika ponsel Rena masih bisa menyala, mungkin saat ini Rena sedang menatap profil milik ayah atau bundanya. Berharap ada pesan masuk dari mereka, walau hanya sekedar bertanya kabar. Itu sudah cukup bagi Rena.
Rena tersadar dari lamunannya ketika suara bel apartemen ini berbunyi. Dengan malas dan langkah yang di seret-seret Rena berjalan meraih gagang pintu. Rena tersenyum kecil saat melihat Doni ada di depan pintu apartemen.
Rena memeluk Doni dengan erat, Doni pun membawa mereka masuk ke dalam apartemen dengan pelukan yang sengaja tidak di lepaskan. Kebingungan dengan sikap Rena, Doni mengernyit heran.
"Ada apa Ren?" Rena hanya menggelengkan kepalanya.
"Kenapa? Hm? Kangen sama ayah ya?" Rena mendongak, manik matanya berkaca-kaca. Kemudian menganggukkan kepalanya.
"Aku kangen banget sama ayah sama bunda."
Doni tersenyum sembari mengusap rambut Rena dengan lembut. "Kamu mau pulang?"
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください