"Sebenarnya ada masalah apa sih kamu?! Kenapa setiap di minta buat ke ruangan pak direktur selalu nolak!" Semua mata yang ada di ruangan itu sontak menoleh pada Ayra yang sedang kena marah oleh seniornya. Termasuk Lily yang kebetulan sedang mengambil dokumen di sana.
"Maaf kak. Saya enggak bisa kalau ke sana." Bagaimana ya mengartikannya?! Ayra terlihat ketakutan. Entah ketakutan karena sedang di rundung seperti ini atau mungkin takut bertemu dengan direktur pitak itu? Lily menjadi kasihan padanya, namun seperti perintah Angkasa. Lily harus menghindari permasalahan apapun yang melibatkan direktur itu. Kata Angkasa ada yang aneh dengan direktur itu, ketika Angkasa mencoba mencari informasi tentangnya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください