Mulut Lily menganga lebar, belum genap seminggu ia masuk kembali ke sekolah di semester baru. Kini wali kelasnya sudah mengumumkan try out pertama yang akan di laksanakan minggu depan. Bukan hanya Lily, seisi kelas juga sama terkejutnya. Siswa kelas tiga kelas lain mungkin juga akan seperti itu. Mereka hanya belum siap menghadapi Ujian.
Kecuali Angkasa pastinya. Angkasa tampak sangat santai, mungkin baginya ini adalah hal yang wajar. Apalagi Angkasa pernah menghadapi Olimpiade internasional. Ujian nasional mungkin hanya akan menjadi biji jagung kecil bagi Angkasa.
Mengetahui itu Lily merasa tidak adil dan kesal. Kenapa Allah tidak membagi sama rata kepintaran setiap anak di bumi? Hust. Lily kau tidak boleh berburuk sangka pada Allah.
"Kamu tumben baca buku terus Ly?" Tegur Rena saat melihat Lily anteng duduk di kursinya tanpa berniat membeli makanan di kantin.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください