Bella menatap anaknya yang sudah dua kali masuk rumah sakit dua kali dalam waktu dekat ini. Entah sudah yang ke berapa kali Bella menghela nafas sabar, menunggu anaknya sadar. Bella juga harus melapangkan dadanya, mengetahui fakta bahwa suaminya sedikit acuh dengan anaknya yang sedang terbaring sakit.
Bella memegang kepalanya yang mulai pening, memikirkan hal yang Sean katakan padanya. Sean bilang bahwa Angkasa-anaknya menghamili seorang gadis. Bella ingin menyangkalnya, tapi Bella menemukan noda darah pada sprei yang ada di apartemen anaknya beberapa waktu lalu.
Bella ingin abai, tapi tidak bisa ketika ada anak gadis datang dan meminta pertanggung jawaban dari anaknya. Tunggu, bukankah ini kesempatan bagus untuk menyingkirkan Lily?
Kreek!
Suara pintu tergeser dan Bella menolehkan kepalanya, melihat sosok yang datang. Bella langsung berdiri begitu tahu bahwa orang yang datang adalah orang yang di nantikannya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください