"Mau kemana tidak memakai seragam?" Langkah kaki Angkasa terhenti. Tubuhnya memutar ke arah pintu ruang tamu.
"Jangan bilang kau mau pergi menemui Lily." Angkasa hanya bisa terdiam, tebakan papanya memang benar.
"Apa kita batalkan saja kesepakatan yang tadi malam?"
Pandangan mata Angkasa naik, menatap papanya dengan binar bahagia.
"Jadi artinya papa setuju?" Edy mengangguk sembari berjalan masuk ke arah dapur.
"Serahkan semua kartu debit dan buku tabunganmu, akan papa masukkan dalam saham perusahaan."
Angkasa buru-buru berlari menuju kamarnya, mengambil semua kartru debit dan buku tabungan yang papanya minta. Setelah menghitung jumlah buku dan kartu dengan benar, Angkasa kembli turun menuju ruang makan.
Edy dan Bella membulatkan matanya saat anak mereka manaruh begitu banyak buku tabungan dan kartu debit di bagian meja yang kosong. Bella membuka buku itu satu-persatu, nominalnya benar-benar membuatnya sangat terkejut.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください