Sudah tidak terhitung berapa kali Lily menarik dan membuang nafasnya. Lily benar-benar takut masuk ke dalam rumahnya sendiri saat ini.
Bukan, bukannya ada hantu atau semacamnya di dalam rumahnya. Lily hanya takut tidak bisa mengendalikan ekspresi sedihnya di hadapan mama dan Aster.
Entah Lily harus mengucapkan apa kepada mamanya. Tidak mungkin juga Lily memberi sebuah kata selamat. Tidak mungkin juga Lily memberi sebuah kata ikut berduka. Lily benar-benar bimbang.
Baiklah Lily akan menarik nafas dan membuangnya sekali lagi untuk menenangkan hatinya. Lalu Lily akan memulai hitung mundur.
Tiga.
Dua.
Sa...
Sebuah tangan besar meraih gagang pintu mendahuluinya. Lily menatap tak percaya Angkasa yang kini berdiri menahan pintu untuknya sembari tersenyum lebar.
Lily menghela nafasnya, kemudian melangkahkan kakinya masuk ke dalam kediaman yang sudah di huninya seumur hidup.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください