webnovel

Angels Like You

Meski telah hidup selama ribuan tahun di surga sebagai sesosok malaikat, hal itu tak lantas membuat Xavier menyerah begitu saja dalam mimpinya untuk menjadi manusia. Ratusan tahun ia jalankan dengan berlutut di depan istana, berharap supaya Para Dewa bersedia mengabulkan mimpinya yang terkesan sangat tak masuk akal. Diolok-olok oleh malaikat lainnya bukanlah hal yang baru bagi Xavier. Begitu pun dijauhi oleh saudara-saudaranya tak lantas membuat Xavier gentar. Dan suatu ketika, penantian panjang Xavier akhirnya menemukan titik temu. Peluang Xavier untuk menjadi manusia terbuka lebar dengan berbagai tuntutan dan peraturan yang ada. Berkat kerendahan hati para Dewa, Xavier berhasil dikirim ke bumi sembari membawa sebuah misi. Dan sejak saat itu, petualangan panjang Xavier sebagai seorang manusia dimulai. Tanpa kekuatan, tanpa sayap, dan tanpa kesucian. Akankah Xavier mampu bertahan di dunia yang fana ini? Dunia penuh keserakahan. Dunia penuh keegoisan. Lalu, apakah Xavier sanggup melewati setiap rintangan yang ada? Atau malah ... ia gagal dalam upayanya? **** © all of elements cover are from pixabay © font are from canva *semua hal yang ada di dalam cerita merupakan fiktif belaka. apa yang tersaji di dalam cerita merupakan elemen-elemen yang akan mendongkrak keutuhan cerita. jika ada kesamaan tokoh, atau hal lainnya, itu merupakan hal yang tidak disengaja. sekali lagi, cerita ini adalah FIKTIF!

Boyfriend · 現実的な
レビュー数が足りません
276 Chs

Sebuah Usulan Berharga

Belum sempat lima menit berlalu semenjak kepergian Albert dari ruangan Kevin, kini Kevin sudah mendapatkan tamu baru.

Entah darimana datangnya, entah seberapa sulitnya orang itu sampai ke ruangan ini, Kevin tidak tahu.

Yang jelas, saat pintu di depan sana tertutup, wajah orang itu tampak begitu santai seolah-olah ia tak mengalami kesulitan apa pun dalam usahanya menuju ke sini, tidak seperti Albert sebelumnya.

"Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Kevin kepada sosok itu tanpa perlu basa-basi lagi.

Kedua mata Kevin menyorot telak kepada sosok tersedia yang sedang berjalan mendekat ke arah dirinya.

Hingga tak lama kemudian, orang itu menarik sebuah bangku kayu tak jauh dari sana dan menaruhnya tepat dua meter di depan Kevin. Setelahnya, ia mendudukkan dirinya di sana.

"Bagaimana caranya kamu bisa sampai di sini? Bukankah lorong sedang dijaga dengan ketat?" tanya Kevin lagi tatkala orang itu belum juga memberikan jawaban apa pun atas pertanyaannya sebelumnya.