Untuk menetralisir rasa cemburunya David memeluk Mesya erat-erat, dia menganggap bahwa saat ini Mesya adalah miliknya. Tak peduli jika gadis yang tengah ia peluk itu sudah bersuami.
David yakin sejauh apa pun Mesya melangkah, dia akan kembali ke rumah, dan rumah itu adalah dirinya. David tidak peduli saat ini Mesya berpelukan, bahkan bercium dengan pria lain. Yang terpenting hati Mesya masih untuknya.
"Terima kasih sudah mengerti, Kak. Dan terima kasih pula masih bertahan hingga sekarang," tukas Mesya.
"Kau yang terus membuatmu bertahan, walau ini teramat sulit, tapi aku yakin bahwa kita pasti bisa melewatinya," tukas David.
Bak berada di tengah lautan yang hitam, hanya ada dua pilihan bagi mereka yaitu, bertahan atau tenggelam. Jalan yang mereka pilih adalah bertahan dan mengarungi lautan itu hingga sampai di titik akhir.
Tak peduli hitamnya air yang menodai tubuh mereka, tak peduli jika semua pandangan akan mencerca mereka.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください