"Baiklah akan aku ceritakan. Tapi tolong jauhkan stik itu dari punggungku … aduh … kenapa masih kau tekan?" rintih Bandung kesakitan karena stik tersebut masih belum kunjung dijauhkan dari punggungnya.
"Untuk jaga-jaga agar kau tidak kabur, maka aku tidak melepaskan stik ini dari punggungmu. Tenang saja selama kau bercerita aku hanya menahanmu dengan lembut dan tidak menekan syarafmu." Manila tersenyum sadis.
Astaga dia benar-benar sadis komentar Bangkok dalam hatinya. Bangkok saat ini tidak berani untuk memberikan komentarnya pada Manila karena ia tahu Manila sedang berada di dalam mode garang. Akan sangat membahayakan bagi dirinya, jika sembarangan memberi komentar pada Manila saat ini.
"Dasar kau ini … aduh … yak jangan menekannya!" protes Bandung begitu merasakan punggungnya seperti ditekan dengan sangat kuat.
"Jangan banyak basa-basi sebaiknya kau cepat ceritakan saja agar penderitaanmu semakin cepat berakhir," tegas Manila yang kembali mengintimidasi Bandung.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください