Manila mengangguk dengan bersemangat ia membalas seperti ini, "Aku harap kau akan menyukainya aku sangat ingin pergi ke tempat ini," ucap Manila penuh harap. Dan anak laki-laki berharap ia dapat merasakan masakan khas suku Dayak tersebut.
Bandung mengangguk mengiyakan permintaannya tersebut. Dia merasa tidak menolak karena jika dia melakukan itu maka sama saja ia melukai hati temannya.
"Kalau begitu kau harus menyiapkan dompetmu. Kau tahu … anak laki-laki ini tidak akan makan dengan jumlah porsi yang sedikit. Tubuhnya memang kecil tapi kau tahu selera makannya itu begitu besar," goda Bangkok.
Bandung menunjukkan jarinya yang dengan sengaja ia bentuk O di depan teman-temannya tersebut. "Baiklah, aku menyetujuinya," katanya dengan ekspresi wajah yang terkesan sedikit terpaksa.
Aku yakin dia pasti sedang menjerit karena dia tahu, bahwa Manila tidak akan pernah makan dengan jumlah porsi yang sedikit, pikir Bangkok kegirangan.
***s
Rumah Makan Dayak
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください