Matahari di atas kepalanya menjadi semakin panas cahayanya pun makin terang.
Setelah berjalan entah berapa lama, kaki Ning Qing mulai terasa sakit.
Terkadang, akan ada orang yang berjalan melewatinya. Dia menatap kursi di depan supermarket kemudian perlahan-lahan berjalan mendekat.
Setelah mendapatkan sedikit perlindungan dari sinar matahari, Ning Qing akhirnya menghela nafas lega. Dia melihat air yang terpampang di rak-rak supermarket, tenggorokannya yang kering terasa sedikit sakit.
Namun, sebelum dia bergerak, sekelompok orang dengan membawa mikrofon di tangannya tiba-tiba berkerumun di depannya.
"Permisi, apakah Anda Nyonya muda keluarga Ning, Ning Qing?" Sebuah mikrofon disodorkan di depannya. Pria dan wanita yang tidak dia kenal berkerumun di depannya.
Ning Qing tertegun sejenak, kemudian segera mengangkat tangannya untuk menutupi wajahnya, menghindari kamera.
Dia membantah, "Anda salah orang." Dia ingin pergi, tetapi jalan di depannya tertutupi.
Orang-orang tampaknya telah datang dengan persiapan, mereka tidak berniat untuk membiarkan dia pergi.
"Nona Ning, kami mendengar bahwa Anda dan Tuan muda Nian tidak hidup bahagia setelah menikah. Dan Tuan muda Nian tidak menyukai Anda. Apakah ada yang mau Anda katakan tentang ini?"
"Dengan kedudukan Tuan muda Nian, cara apa yang Anda gunakan untuk menikah dengannya dua tahun lalu?"
"Jika para tetua di keluarga Ning tidak menyukai Anda, bagaimana Anda berencana untuk mendapatkan pijakan di keluarga kaya ini di masa depan?"
"Seseorang yang mengetahui masalah ini mengatakan bahwa Anda memiliki saudara perempuan yang meninggal dalam kecelakaan mobil tiga tahun lalu. Beberapa orang mengatakan bahwa Anda sengaja membunuhnya, apakah itu benar?"
"Kenapa Anda membunuh kakak Anda sendiri?"
"..."
Pertanyaan tajam datang satu demi satu. Seperti pisau tajam, pertanyaan itu terus menebas hatinya.
Wajah Ning Qing benar-benar pucat. Wajah orang-orang di depannya terlihat dingin dan ganas, saking ganasnya sampai mereka seolah-olah ingin membuka hatinya untuk mendapatkan jawaban.
"Nona Ning, tolong Anda menjawab pertanyaan kami!"
"Aku tidak…" Ning Qing menggelengkan kepalanya, menghindari mikrofon yang muncul di depannya. Dia ingin melarikan diri, tetapi tidak ada jalan keluar.
Dalam kekacauan itu, tiba-tiba ada seseorang yang mendorongnya hingga dia tersandung.
Ada seruan rendah dari kerumunan, tetapi tidak ada yang mau menolongnya.
Cklik—- Cklik—-
Lampu kamera terus berkedip di atas kepalanya. Semua orang merekam kondisinya yang memalukan saat ini, berpikir untuk mendapatkan berita utama besok, dan tidak ada yang peduli apakah dia terluka atau tidak.
Dia ingin menyangkal semuanya! Dia tidak menggunakan trik apapun untuk membuat Nian Lie menikahinya! Dia tidak bermaksud membunuh kakaknya!
Tetapi dia tahu dengan sangat jelas bahwa orang-orang ini sudah memiliki gagasan yang terbentuk sebelumnya yang membuat mereka tidak mau mempercayai kata-katanya.
Ning Qing tersenyum pahit. Ujung jarinya tenggelam di telapak tangannya. Ruang kosong di dadanya membuat seluruh tubuhnya kehilangan kekuatan, tidak bisa keluar dari kesulitan ini.
"Maaf, tolong beri jalan." Ketika dia merasa tidak berdaya, suara laki-laki yang serius datang dari luar tembok manusia ini.
Mata Ning Qing kabur dengan air mata saat dia melihat ke jalan di mana kerumunan itu mundur.
Pria itu berjalan ke arahnya selangkah demi selangkah kemudian berjongkok.
Dia tidak bisa melihatnya dengan jelas, hatinya mati rasa, dalam situasi di mana dia hampir tidak sadar, dia berseru.
"Nian Lie…" Tubuh di depannya membeku.
Yan Sichen melihat penampilannya yang bingung, suasana hatinya menjadi kacau.
Dia mengingatkan dengan lembut, "Qingqing, ini aku."
Dengan suara ini, mata Ning Qing yang buram secara bertahap menjadi lebih jelas.
Dia bergumam, "Kak Sichen."
Dua kata itu, membuat mata Yan Sichen berubah.
Dia meraih lengannya. Hari ini adalah hari yang cerah, tetapi kulit wanita di bawah tangannya sangat dingin.
Yan Sichen menekan bibirnya erat-erat, tidak bisa menyembunyikan kekhawatiran di antara alisnya. Wajah hangatnya tiba-tiba berubah menjadi serius, tetapi nadanya lembut.
Dia bertanya, "Tanahnya dingin, berdirilah dulu."
Dia membantu Ning Qing berdiri, lalu melirik para wartawan yang dihentikan oleh pengawal dan tidak berani mengambil gambar lagi. Alis dan matanya diwarnai dengan aura dingin.
"Aku tidak tahu bahwa tugas kalian adalah menginterogasi seorang gadis yang tidak berdaya."
"..."
Para wartawan saling menatap satu sama lain.
Semua orang di lingkaran ini tahu bahwa keluarga Yan tinggal di luar negeri sepanjang tahun dan selalu low-profile di Cina.
Meskipun Yan Sichen kembali belum lama ini, semua orang tahu bahwa dia terkenal baik hati. Sekarang dia bersedia marah untuk Ning Qing, hubungan antara keduanya pasti tidak sederhana.
Demi headline mereka, seseorang mempertaruhkan hidupnya lalu bertanya, "Tuan muda Yan sangat peduli dengan Nyonya Nian, apakah ada hubungan khusus?"