webnovel

Ternyata Terobsesi Dengan Belajar

編集者: Wave Literature

Keesokan harinya.

Sekolah internasional kota Bing, kelas eksperimen 3.1, sekelompok siswa berkumpul membentuk keramaian. 

"Apa itu siswi barunya?"

"Aku dengar dia adalah anak keluarga Xue yang hilang selama 18 tahun, kemudian dia ditemukan di sebuah panti asuhan di pedesaan."

"Pedesaan? Apa dia bisa mengerti pelajaran yang diajarkan oleh guru asing di sekolah kita?"

"Apa dia bisa mengikuti kelas menari? Lalu kelas piano, apa dia bahkan pernah menyentuh piano?"

Semua orang bergosip kemudian tiba-tiba terdengar suara antusias, "Tapi, wajahnya sangat cantik."

"..."

Semua orang langsung melihat ke barisan kursi di paling belakang, ada seorang anak perempuan yang sedang membaca buku.

Dia duduk dengan baik, jarinya yang lentik memegang sebuah buku pelajaran, rambutnya yang berwarna hitam diikat 1 dengan rapi membuat dahinya yang putih terlihat dengan jelas. Dia menggunakan seragam sekolah berwarna hitam dan putih sehingga terlihat elegan serta tenang, dengan raut wajahnya yang datar. Sepasang matanya yang seperti burung phoenix melihat ke arah buku dengan tenang dan sorot matanya terlihat redup.

Di sekitarnya ada beberapa siswa laki-laki yang langsung melihat ke arahnya.

Sebagian besar siswa yang bisa bersekolah di sekolah internasional berasal dari keluarga kaya raya, mereka sudah terbiasa melihat berbagai perempuan cantik tapi mereka jarang sekali melihat perempuan secantik Xue Xi.

Saat melihat para siswa laki-laki yang tertegun, tiba-tiba seorang siswi perempuan berkata, "Xue Yao, kakak sepupumu kenapa tidak memperdulikan orang lain? Sombong sekali."

Saat Xue Yao mendengar itu, dia melihat ke arah siswa laki-laki tampan yang ada di sampingnya kemudian berkata, "Jangan bicara seperti itu, kakak sepupuku hanya tidak dapat memberi respon secepat kita. Dia baru saja datang kemari jadi dia pasti akan memerlukan banyak bantuan dalam belajar, jadi kalian bantu dia, ya."

"Tidak merespon secepat kita? Apa itu berarti dia bodoh?"

"Tidak heran sedari tadi dia hanya diam tanpa mengatakan apapun!"

Kemudian seorang siswa yang tergabung dalam bagian dari komite siswa berkata dengan tidak senang, "Jika dia bodoh maka jangan bergabung di kelas eksperimen kita ini. Hari ini akan ada tes masuk, bagaimana jika nilainya membuat nilai rata-rata kelas kita menjadi turun?"

Seluruh siswa yang ada di kelas 3.1 adalah siswa terhebat di sekolah, semua yang bisa masuk ke kelas ini pasti akan memiliki kebanggaan mereka tersendiri.

"Kenapa dia masuk ke kelas kita?"

Kemudian tiba-tiba ada yang mengatakan, "Jangan katakan karena Fan Han?"

Saat siswa itu mengatakan hal tersebut, semua orang langsung melihat ke arah Fan Han, siswa paling terkenal di seluruh sekolah.

Semua orang tahu bahwa keluarga Xue dan keluarga Fan memiliki hubungan karena perjodohan tapi karena nona pertama keluarga Xue hilang, yaitu Xue Xi, perjodohan itu diberikan kepada Xue Yao.

Tapi sekarang Xue Xi sudah kembali jadi… beberapa dari mereka ingin Xue Xi mengambil Fan Han kembali.

Kemudian ada siswa yang menepuk-nepuk pundak Fan Han, "Kamu benar-benar mau bertunangan dengan perempuan sebodoh itu?"

Fan Han merasa terganggu kemudian dia menggertakkan giginya dan ikut mengolok-olok Xue Xi, "Mana mungkin aku menyukai orang bodoh dan bisu seperti dirinya."

Kemudian siswa yang menepuk pundak Fan Han terlihat menjadi semakin antusias dan bertanya, "Kalau begitu kamu akan membatalkan pertunangan?"

Wali kelas 3.1, Pak Liu, tiba-tiba masuk ke dalam ruang kelas. Dia memukul meja dan memotong pembicaraan mereka semua. Pak Liu adalah seorang pria berumur 40 tahun lebih, dia mengerutkan alisnya dan berkata, "Setelah libur 1 minggu, lihatlah sikap kalian sekarang! Kalian sudah selesai bicara belum? Bapak katakan di awal, bagi mereka yang menduduki peringkat 10 dari bawah saat ujian masuk, maka mereka diharuskan bersih-bersih selama 1 minggu! Sekarang bersihkan meja kalian. Komite siswa, bagikan soal ujian!"

Dalam sekejap di dalam kelas terdengar bunyi suara kertas yang dibagikan.

Setelah komite siswa membagi soal ujian menjadi beberapa bagian, dia memberikan bagian pertama pada baris pertama.

Seorang siswa yang duduk di depan Xue Xi memberikan kertas ujian kepadanya memanggilnya, "Hai!"

Detik setelahnya, Xue Xi baru mengangkat kepalanya. Dia bersikap seolah sama sekali tidak mendengarkan semua gosip yang dikatakan teman-teman sekelasnya dan dengan tenang menerima kertas itu lalu langsung fokus membacanya.

Fan Han mengambil kertas ujian itu tapi dia sama sekali tidak paham 1 kata pun yang ada di dalamnya.

Dia dengan kesal melihat ke belakang.

Ini adalah ujian matematika, semua orang sedang sibuk menggunakan kertas buram untuk menghitung, sedangkan Xue Xi hanya melihat kertas ujian dan langsung menjawabnya, dalam 10 detik dia menjawab 1 pertanyaan. Tidak sampai 10 menit dia sudah mengerjakan halaman ketiga...

Tiga puluh menit kemudian dia bangkit berdiri dan menyerahkan lembar ujiannya.

Fan Han memandang Xue Xi dengan pandangan merendahkan karena dia mengira Xue Xi hanya mengisinya dengan asal.

Dia yakin keluarga Xue mengirimnya ke sekolah hanya untuk mendapatkan ijazah, dengan begitu keluarga Xue bisa mengirim Xue Xi ke luar negeri dan kemudian memperbaiki latar belakang pendidikannya.

Trik seperti itu sering digunakan oleh orang-orang dari kalangan kaya raya.

Dan Fan Han sangat benci dengan orang yang seperti itu.

Pak Liu yang duduk di depan dan mengawasi ujian juga merasa pusing.

Karena dia mengira nona pertama keluarga Xue tidak pernah sekolah, dan belajar mandiri sebelumnya. Selain itu dia juga mengira ada yang salah dengan otak Xue Xi tapi pihak sekolah malah meletakkannya di kelasnya. Dia tidak bisa memukulnya atau memakinya jadi itu membuatnya kesal!

Dan sekarang baru 30 menit tapi Xue Xi sudah mengumpulkan lembar ujiannya, dia mengira Xue Xi sudah menyerah.

Dia menghela nafas, kemudian karena merasa bosan mengawasi para siswa mengerjakan ujian mereka, dia menundukkan kepalanya dan melihat lembar ujian milik Xue Xi yang begitu rapi dan bersih, anak itu menulis jawaban langsung di tempat jawaban tapi dia masih belum tahu berapa jawaban yang benar.

Jawaban soal pertama C, benar.

Jawaban soal keuda B, benar lagi, tapi dia mengira mungkin Xue Xi hanya beruntung.

Jawaban soal ketiga… Jawaban soal keempat...

Pak Liu melihatnya terus dan tiba-tiba dia merasa benar-benar sangat terkejut.

Xue Xi berjalan menuruni tangga dengan perlahan.

Sejak kecil Xue Xi tidak pernah melupakan apapun yang pernah dia baca. Dia begitu terobsesi dengan belajar dan selalu mendapatkan kemampuan baru. Tapi semua orang memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, jadi kemampuannya untuk berhubungan dengan orang lain serta kemampuan meresponnya lebih lambat dari orang kebanyakan.

Tapi dia tidak bodoh.

Dia dapat merasakan semua hinaan dari seluruh teman kelasnya, karena itu setelah dia menyelesaikan ujiannya dia langsung meninggalkan ruang kelas.

Setelah keluar dari gedung sekolah dan merasakan teriknya matahari, Xue Xi seketika langsung merasa sedikit menyesal karena menyerahkan lembar ujiannya dengan begitu cepat.

Jarak sekolah dari rumahnya sedikit jauh. Setiap hari keluarga Xue akan mengirim mobil untuk mengantar jemput dirinya dan Xue Yao. Jika pulang siang hari dan harus kembali lagi nanti akan membuang-buang waktu, jadi dia memutuskan untuk makan siang di kantin.

Tapi sekarang masih pukul setengah sebelas siang, jadi kantin masih belum buka...

Akhirnya Xue Xi melihat ke sekelilingnya dengan sorot mata yang redup dan memutuskan untuk berjalan mengelilingi sekolah untuk lebih mengenal daerah sekolah ini.

Di seberang sekolah ada deretan gedung-gedung yang sudah tua.

Dia menyebrang jalan dan berjalan melewati gang kecil yang tenang.

Di kedua sisi jalan penuh dengan pertokoan, mulai dari toko alat tulis, toko pakaian hingga toko yang menjual makanan ringan, tapi karena masih terlalu bagi jadi sebagian besar toko lainnya masih belum buka selain toko yang menjual sarapan.

Setelah berjalan beberapa saat Xue Xi merasa haus, dia melihat ke sekelilingnya dan menemukan sebuah toko yang buka sehingga dia pergi ke sana.

Dia berpikir toko apapun itu seharusnya akan menjual air mineral.

Di dalam toko.

Ada seorang laki-laki bertubuh besar dan tinggi melihat barang-barang yang ada di rak dengan wajah muram dan tubuhnya memancarkan aura yang penuh dengan amarah.

Di sampingnya ada orang yang berbicara dengan suara lembut kepada laki-laki itu, "Bos, bukan kah bos yang menyuruhku untuk mencari toko apapun yang ada di dekat sini agar bos bisa mengawasinya. Bos mungkin tidak suka menjadi pemilik toko tapi bos jangan marah juga…"

Xiang Huai melihat ke arahnya dengan tatapan tajam.

Lu Chao kemudian melanjutkan perkataannya untuk mendapatkan pujian, "Aku bahkan sengaja melakukan penyelidikan, di sekitar sini ada begitu banyak orang yang membeli makan dan pakaian, setelah makan kenyang maka biasanya mereka akan pergi pacaran lalu akan datang ke toko kita!"

Xiang Huai tidak bisa menahan diri untuk melayangkan tendangan dan berkata, "Jadi karena itu kamu membuka toko yang menjual barang-barang untuk orang pacaran?"

Lu Chao menganggukkan kepalanya, "Bisa saja nanti bisnis kita akan menjadi sangat terkenal kemudian kita bisa mendapatkan uang tambahan juga!"

Xiang Huai dengan dingin berkata, "Kamu kira siswa SMA akan membeli barang-barang seperti ini?"

Saat dia mengatakan hal itu, bel pintu toko berbunyi dan Xue Xi yang menggunakan seragam sekolahnya berjalan masuk.

"…"